Korban saat terkapar usai dibawa menggunakan kursi roda dari dalam klub malam
Pihak keamanan kemudian membubarkan rombongan agar segera meninggalkan lokasi.
Saat proses pembubaran, kondisi korban semakin memburuk. Di area parkir, ia bahkan terjungkal dari kursi roda yang disediakan pihak klub.
“Dengan kondisi pria yang terluka kepalanya akibat terbentur besi pembatas kursi sofa, sebenarnya kita sudah meminta bantuan 112 Pemkot Surabaya. Namun ambulans lama datang sehingga membuat pria itu kehabisan darah dan meninggal,” tutur WY.
Dari pantauan lapangan, dugaan pemicu perkelahian diduga berkaitan dengan perempuan bernama WS (30), warga Wonocolo, Taman, Sidoarjo.
WS disebut merupakan janda dua anak yang kini tidak lagi tinggal di alamat sesuai KTP.
“Sepengetahuan saya WS itu tidak tinggal di Wonocolo, Taman, namun di Bebekan Timur, Taman. Dan dia pindah rumah karena anak ketiganya meninggal dunia. Statusnya apakah masih menikah atau sudah cerai kami kurang paham, dan saya kaget juga dia kok bermain di diskotek,” ungkap Sugik, Ketua RT 13 Wonocolo.
Sementara itu, jenazah korban masih menjalani proses visum di RS Bhayangkara Polda Jatim.
Korban diketahui merupakan anak kedua dari pasangan Yusuf dan berstatus lajang tanpa pekerjaan tetap.
Hingga berita ini diturunkan, Polsek Genteng Surabaya bersama Jatanras Polda Jatim masih memburu dua orang dari enam teman kroban yang diduga terlibat dalam perkelahian tersebut. (rus/van)












