Kiai-Kiai dan Rais Syuriah PCNU se-Jatim Minta Said Aqil Tak Jual NU dan Pesantren

Kiai-Kiai dan Rais Syuriah PCNU se-Jatim Minta Said Aqil Tak Jual NU dan Pesantren Acara Halaqoh dan Silaturahim Syuriah PBNU dengan Ulama Pondok Pesantren dan Rais Syuriah PCNU se-Jawa Timur di Kantor PWNU Jawa Timur.

Menurut para kiai, ada dua dosa atau kesalahan dalam kasus fatwa salat Jumat ini. Pertama, fatwa itu tak benar karena dalam kitab-kitab mu’tabarah pesantren seperti Muhaddzab dan sebagainya hal itu tak ada. Para kiai menjelaskan bahwa salat Jumat di jalan sah sejauh masih dalam radius perkampungan.

Kesalahan kedua, kata para kiai, telah menyalahi prosedur PBNU dalam mengeluarkan fatwa. Menurut para rais Syuriah NU itu, yang berwenang mengeluakan fatwa adalah Syuriah, bukan Tanfidiziah. Jadi tak berhak mengeluarkan fatwa. Karena itu ketika mengeluarkan fatwa tanpa prosedur yang benar banyak yang menduga ada pesanan dari pihak tertentu.

Dosa kedua , menurut para kiai, adalah keterlibatannya dalam Yayasan Peduli Pesantren (YPP) yang diketuai Hary Tanoesoedibjo (HT). Yayasan ini mengining-imingi bantuan untuk pesantren dengan jumlah dana miliran rupiah. Para kiai menuntut secara keras agar mundur dari yayasan tersebut. Namun tak mau mundur. Ia mengaku masih akan mempertimbangkan.

Para kiai makin marah ketika beralasan bahwa ia menjadi pengurus YPP itu dalam kapasitas pribadi, bukan sebagai ketua umum PBNU. ”Kalau Anda bukan ketua umum PBNU, Hary Tanoe tak mungkin menjadikan Anda sebagai pengurus YPP,” kata kiai marah. 

Para kiai tak setuju masuk jadi pengurus Yayasan Peduli Pesantren yang dipimpin Hary Tanaoe bukan saja karena ketua umum Perindo itu pengikut Yesus yang sangat fanatik tapi juga karena jadi pemprakarsa terselenggaranya Miss World di Indonesia yang dianggap sebagai ajang maksiat karena pesertanya wanita yang hanya berbikini dan celana dalam. Kabarnya ketua penyelenggara Miss World itu justeru iisteri Hary Tanoe sendiri. Acara Miss World ini memang sempat ditentang para ulama dan kiai tapi tetap terselenggara di Indonesia. Semula  mau ditempatkan di Jakarta namun kemudian dipindah ke Bali karena ditentang para ulama dan kiai. 

Sebenarnya bukan hanya saja yang diajak masuk sebagai pengurus Yayasan Peduli Pesantren yang dipimpin ketua umum Partai Perindo Hary Tanoe itu. KH Ir Salahuddin Wahid (Gus Solah) namanya juga tercantum dalam yayasan tersebut. Namun Gus Solah tak bersedia masuk sebagai Pengawas yayasan tersebut. Gus Solah bahkan menggelar jumpa pers untuk menegaskan bahwa dirinya menolak jadi pengurus yayasan tersebut. Apalagi banyak kiai dan ulama serta habaib yang minta cucu pendiri NU Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari itu tak bergabung dengan yayasan yang dipimpin Hary Tanoe itu.

BERITA TERKAIT:

Hingga kini para kiai masih menunggu sikap , apakah dia akan mundur atau tidak dari yayasan tersebut. ”Kalau tak mundur, bisa jadi para kiai akan mendesak mundur dari ketua umum PBNU,” kata salah seorang peserta kepada wartawan.

Acara halaqoh dan silaturahim itu sebenarnya agenda Syuriah PBNU. ”Kiai Ma’ruf Amin ingin ada penguatan Syuriah,” tutur orang dekat Kiai Ma’ruf Amin.

Kiai Ma’ruf Amin berpandangan bahwa NU ini milik kiai sepuh NU. Karena itu ia berharap ada masukan dari para kiai NU. Sehingga ada koordinasi dan kesepahaman antara NU dan pemiliknya, yakni para kiai pengasuh pesantren. Selain itu, menurut Kiai Ma’ruf Amin, acara ini dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja PBNU.

Tapi di luar dugaan ternyata hadir. Para kiai di Jawa Timur yang selama ini jengkel dan marah terhadap manuver-manuver politik dan perilaku akhirnya merasa mendapat momentum untuk melampiaskan kemarahannya.

Lalu bagaimana komentar . ”Acara ini hanya untuk silaturahim,” katanya usai acara yang berlangsung panas itu. (tim) 

BERITA TERKAIT: 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO