Bupati Tuban Launching Penggilingan Gabah di Widang

Bupati Tuban Launching Penggilingan Gabah di Widang Bupati Tuban Fathul Huda mengecek hasil beras dari penggilingan.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Tuban, Fathul Huda, melaunching penggilingan padi program hulu hilir Agro Maritim Jawa Timur di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kamis (27/12). Gudang penggilingan gabah sekaligus produksi beras ini memiliki luas 1.006 meter persegi.

Gudang produksi ini memiliki dua mesin dryer yang masing-masing berkapasitas 30 ton dan 6 ton sehingga tiap harinya mampu memproduksi 36 ton beras. Gudang tersebut secara mandiri dikelola oleh Gapoktan Tri Mulyo Tani yang beranggotakan 603 petani dengan luas lahan garap mencapai 261 hektar. Adapun hasil produksi beras oleh Gapoktan ini memiliki kualitas medium hingga premium.

Sementara Fathul Huda menegaskan bahwa gudang tersebut sangat bermanfaat apabila dikelola dengan baik. Sebab, petani akan memiliki nilai tambah sekaligus mempunyai solusi penampung gabah saat panen raya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terkait. Terima kasih juga kepada Dinas Pertanian Provinsi Jatim yang telah memilih Kabupaten Tuban sebagai pilot project pengembangan program tersebut," ungkapnya.

Mantan Ketua PCNU Tuban ini yakin dan optimis pada pemasaran beras yang diproduksi meski keberadaan gudang penggilingan tersebut merupakan permulaan. "Sangat penting membangun jaringan guna mendukung pemasaran yang lebih luas," sambungnya.

"Saat ini mengalami surplus beras, sehingga diharapkan akan mencukupi ketersediaan beras lokal untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Tuban. Ke depan diharapkan, beras dari sini bisa menyuplai semua wilayah kecamatan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Murtadji menyatakan, program Hulu Hilir Maritim dilaksanakan di lima kabupaten di Jawa Timur. Sampai saat ini, Kabupaten Tuban menjadi yang terbaik dalam pelaksanaannya.

"Program ini dibuat untuk mempermudah petani dalam hal pengolahan dan pemasaran. Sebab, selama ini petani dianggap masih kesulitan dalam dua hal tersebut. Selama ini pertanian kita masih pada pengaturan di hulu saja, dengan adanya program ini, masalah pemasaran diharapkan tidak jadi masalah lagi bagi petani kita," paparnya. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO