Terduga Teroris Ditangkap di Malang, Diduga Warga Blitar

Terduga Teroris Ditangkap di Malang, Diduga Warga Blitar Sutikno menunjukkan KK milik terduga teroris yang ditangkap di Malang.

BLITAR, BANGSAONLINE.com – Terduga teroris, SA alias Abu Umar yang ditangkap Densus 88 di Perumahan Banjararum Asri Blok BB Nomor 9 RT 15/RW 11, Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diduga merupakan warga Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Informasi itu beredar cepat dari mulut ke mulut. Meski warga belum tahu persis soal kebenaran kabar tersebut.

Sutikno ketua RT 3 Desa Jatinom saat dikonfirmasi mengakui memang memiliki warga berinisial SA. Berdasarkan data yang dimilikinya SA ini merupakan warga kelahiran Blitar 09 Juni 1983. Namun pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah SA yang tinggal dilingkunganya ini sama dengan SA terduga terorisyang ditangkap di Malang.

"Memang ada warga saya berinisial SA, namun sampai sekarang kami juga belum mengetahui apakah SA ini sama dengan SA yang tertangkap di Malang. Saya juga baru mengetahui dari warga sekitar sini jika SA yang tertangkap di Malang karena terlibat jaringan teroris diduga warga Jatinom dari tetangga-tetangga sekitar sini," jelas Sutikno, Rabu (16/5).

Menurut dia, tidak ada yang mencurigakan dari pria yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual buku ini. SA diketahui juga asli kelahiran Desa Jatinom. Terakhir Sutikno bertemu dengan SA sekitar lima hari yang lalu.

"Lima hari lalu masih ketemu," paparnya.

SA diketahui juga aktif jamaah di masjid setempat meski jarang ikut kegiatan di kampungnya. "Setau kami di sini tinggal bersama orang tuanya bersama istri dan dua anaknya. Satu perempuan satu laki-laki," kata Sutikno.

Kurniawan salah satu tetangga dekat SA mengatakan mendapatkan kabar jika SA tertangkap Densus 88 dari sesama kawan SA di kampungnya. Kurniawan yang sudah lama berteman dengan SA ini mengaku keseharian SA di kampung biasa saja.

"Ya biasa saja sebenarnya di kampung, orangnya rajin jamaah ke masjid dan hubungan sesama warga juga baik,"papar dia.

Keterangan lain diungkapkan salah satu tetangga SA yang enggan disebutkan namanya. Warga tersebutmenuturkan, selama ini keluarga SA memang sedikit tertutup. Istrinya juga jarang keluar rumah. Istri SA hanya nampak keluar rumah saat membeli sayuran dan mengantarkan kedua anaknya bersekolah.

"Rumahnya sering ditutup, paling keluar cuma beli sayur sama ngantar anak. Anaknya juga gak sekolah di SD sekitar sini. Kalau ketemu biasanya cuna menyapa seperlunya," ungkapnya. (ina/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO