Jelang Mudik Lebaran, Waspadai Lima Titik Rawan Kecelakaan di Pantura Situbondo

Jelang Mudik Lebaran, Waspadai Lima Titik Rawan Kecelakaan di Pantura Situbondo Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Himmawan Setiawan.

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Jelang arus mudik Lebaran, Idul Fitri 1438 Hijriyah, Kepolisian Resort (Polres) Situbondo mengingatkan para pengendara yang hendak menggunakan jalur pantura Situbondo agar mewaspadai sejumlah titik rawan kecelakaan.

Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Himmawan Setiawan meyebutkan, lima titik rawan kecelakaan lalu lintas dan 'black spot' yang tersebar di sepanjang jalan pantura Situbondo, yaitu KM 153 hingga KM 155 arah Surabaya, KM 180 hingga KM 181, KM 193,3 hingga KM 194,7, KM 220 hingga KM 222, dan KM 230 hingga KM 231.

"Tercatat ada lima titik rawan kecelakaan lalu lintas dan 'black spot' di sepanjang jalan pantura Situbondo. Jadi bagi pemudik yang akan melintas disepanjang jalan itu diharapkan berhati-hati," katanya, Selasa (13/6).

Himmawan menjelaskan, KM 153 hingga KM 155 terletak di Jalur Pantura Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, KM 180 hingga KM 181 terletak di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, KM 193,3 hingga KM 194,7 terletak di Kawasan Perkotaan atau Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL), KM 220 hingga KM 222 terletak di Desa/Kecamatan Asembagus, sementara KM 230 hingga KM 231 terletak di Jalur Pantura Hutan Jati Baluran Kecamatan Banyuputih.

"Pada KM 153 hingga KM 155 arah Surabaya di Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur tersebut, sejak awal tahun 2017 sudah terjadi 11 kali kecelakaan hingga mengakibatkan lima orang meninggal dunia," ujarnya.

Lebih lanjut, Himmawan merinci terjadinya kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Yakni, di KM 180-KM 181 terjadi 4 kali kecelakaan yang menyebabkan 3 orang meninggal dunia, kemudian di Kawasan Perkotaan KM 193,3 hingga KM 194,7 terjadi 11 kali kecelakaan dan mengakibatkan 4 korban meninggal dunia, di Asembagus KM 220 hingga KM 222 sebanyak 8 kali dan korban meninggal dunia 2 orang.

"Sementara di KM 230 hingga KM 231 kawasan Hutan Jati Baluran Kecamatan Banyuputih sudah tercatat sebanyak enam kali kecelakaan dan tiga korban dinyatakan meninggal dunia," terangnya.

Sehingga, hingga kini sudah terjadi 40 kecelakaan yang mengakibatkan 17 meninggal dunia di lima titik rawan tersebut. Kecelakaan tersebut, lanjut Himmawan, dikarenakan pengemudi mengantuk dan kelalaian lainnya. Oleh karena itu para pemudik diimbau melakukan persiapan yang matang dan mematuhi aturan berlalu lintas selama dalam perjalanan.

"Bagi para pemudik yang hendak kembali ke kampung halaman dan melintas di lima titik rawan kecelakaan tersebut kalau mengantuk sebaiknya istirahat dulu, tidak memaksakan untuk melanjutkan perjalanan," pungkasnya. (mur/had/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO