Jalan rusak yang disebabkah truk besar pengangkut material pembangunan proyek Tol Prosiwangi
PROBOLINGGO,BANGSAONLINE.com - Pembangunan Tol Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi (Prosiwangi) memicu kerusakan parah pada jalan desa di Kecamatan Paiton dan Kotaanyar akibat lalu lintas truk pengangkut material yang melebihi kelas jalan.
Kerusakan jalan itu diakibatkan banyaknya kendaraan pengangkut material yang disuplai saat pembangunan jalan tol. Kendaraan itu disinyalir tidak layak melintas dengan kelas jalan yang ada.
Dua kecamatan yang sering dilalui yakni Desa Sumbernyar, Kecamatan Paiton, dan Kecamatan Kotaanyar.
Ironisnya, meski saat ini pembangunan tol sesi 2 dan 3 sudah hampir rampung, namun jalan desa tersebut tetap tak kunjung diperbaiki.
Salah satu warga, Khairi, mengaku kecewa dengan banyaknya jalan desa yang hingga saat ini tak kunjung diperbaiki.
Padahal, kerusakan jalan yang disebabkan kendaraan angkut material pasir dan batu itu sudah lama terjadi.
“Sudah hampir lebih setahun, jalan ini rusak. Namun, hingga kini belum juga diselesaikan. Padahal, proyek tol itu hampir rampung,” ujar Khairi kepada wartawan, Jumat (14/11/2025).
Tidak hanya itu, lebih jauh dikatakan Khairi dirinya sangat kecewa atas lambatnya penanganan kerusakan jalan kabupaten dari Sumberanyar Paiton hingga Kotaanyar itu. Ia menuding kontraktor lari dari tanggung jawab.
“Sementara Pemda belum tampak mengejar, saya mewakili warga terdampak memberikan ultimatum kepada siapa saja yang memiliki tanggung jawab ini. Jika dalam waktu dekat tidak juga ada perbaikan, maka warga sepanjang jalan terdampak akan melakukan aksi demo,” tegasnya.
Senada dengan warga, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Probolinggo, Muhammad Al Fatih, juga menyampaikan kekecewaannya terhadap maincont yang belum memenuhi tanggung jawab untuk memperbaiki jalan rusak.
“Kami sudah berkali-kali mengingatkan kepada seluruh maincont untuk menepati janji perbaikan yang tertuang di perjanjian kerja sama maincont dengan Pemkab. Ada yang sudah melakukan perbaikan, ada juga yang belum,” ujar dia.
Sementara itu, Manajer Sumber Daya Manusia dan Umum (SDMU) PT Jasa Marga Probolinggo–Banyuwangi, Hima Jaya, mengatakan bahwa berdasarkan MoU, setiap kerusakan yang ditimbulkan masih menjadi tanggung jawab maincont.
“Tadi sebenarnya sudah kita tanyakan ke pimpro-nya yang paket 2, Pak. Itu nanti akan disurvei kembali untuk memperbaiki jalan tersebut. Ini sudah akan kita tindak lanjuti, Pak, kami sudah mengetahui itu,” ujar Hima Jaya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE
Tidak hanya itu, Hima mengaku pihak maincont dari PT HKI dan PP tadi malam sudah melakukan survei ke sana dan menemui langsung pihak kepala desa setempat.
“Sudah diadakan tindak lanjut dan sudah disurvei oleh HKI dan PP selaku pelaksana proyek. Karena ada dua wilayah yang masuk pada paket 2 dan 3,” tutupnya. (ndi/van)













