Resign dari Buruh Pabrik Sepatu, Wiliyah Wijiastutik Sukses dengan Kripik Pisang

Resign dari Buruh Pabrik Sepatu, Wiliyah Wijiastutik Sukses dengan Kripik Pisang Wiliyah Wijiastutik saat mengenalkan produknya ke pelanggan.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Terpaksa keluar dari tempatnya bekerja di pabrik sepatu akibat sepi order saat Covid-19, Wiliyah Wijiastutik, ibu rumah tangga di Dusun Tundunan, Desa Sidomojo, Kecamatan Krian, , kini sukses dengan membuka usaha kripik pisang. Produknya kini sudah mengisi etalase hampir semua toko oleh-oleh di dan Surabaya hingga membidik pasar ekspor di beberapa negara.

Perempuan 40 tahun ini membuka usaha kripik pisang di rumahnya dengan beberapa olahan kripik seperti kripik bothe, kripik gadung, dan kripik pisang berbagai rasa menjadi produk andalannya. Setiap hari, ibu 2 anak itu disibukkan dengan mengolah pisang jenis raja nangka yang didatangkan dari luar daerah seperti Lamongan, Bojonegoro, Tuban hingga Jawa Tengah. 

Dibantu oleh 6 karyawan yang semuanya ibu-ibu tetangga sekitar, Wiliyah mengolah pisang mulai dari mengupas, mencuci hingga menggoreng pisang.

“Saya terpaksa keluar dari buruh pabrik sepatu karena pabrik sepi order, akhirnya saya mencoba membuat kripik pisang ini. Dan alhamdulilah sekarang produk saya banyak diminati orang,” ujarnya saat ditemui, Kamis (7/9/2023).

Awalnya, produk kripik pisang dijual secara ekonomis di warung-warung dengan harga Rp1.000,00. per plastik. Namun, sekarang produknya dijual dengan kemasan pouch yang menarik dengan merek Visang dan dibanderol dengan harga Rp15 ribu. 

“Sejak tahun 2021 dulu kripik pisang saya beri merek Visang dan kini sudah dijual di toko oleh-oleh di hingga Surabaya,” tuturnya.

Dengan kemasan yang menarik, kripik pisangnya berhasil menarik minat pengusaha asal Malaysia dan membawa produknya untuk dipasarkan di Malaysia. 

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO