
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Program Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang bertajuk operasi pasar, masih berlanjut. Mirza Muttaqien, Direktur PT Jatim Graha Utama yang ditunjuk sebagai pelaksana program memastikan stok bahan pokok sangat cukup. Karena itu, masyarakat diminta tetap tenang dan tidak panic buying.
Operasi pasar digelar pemerintah provinsi sejak akhir September lalu. Beragam bahan pokok digelontor dengan harga murah setiap pekan. Lokasinya pun berpindah-pindah. Ada 25 pasar di Jawa Timur. Mirza mengatakan program tersebut mendapat respon positif dari masyarakat.
BACA JUGA:
- Dukung Pelaksanaan Uji Klinis Vaksin Inavac, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari Rektor Unair
- Optimalkan Pemanfaatan Data Perpajakan, Pemprov Jatim Gandeng Ditjen Pajak
- Gubernur Khofifah Launching IKI Investasi Jatim dan JOSS Gandos di JILFA 2023
- Jatim Satu-satunya Provinsi Peraih Penghargaan Top 7 Exhibitors Culture Fest 2022 Kemenpan-RB
Jelang akhir tahun, operasi pasar menjadi program yang dibutuhkan masyarakat. Sebab, tren harga sembako jelang Natal dan Tahun Baru ( Nataru) naik. Operasi pasar hadir di tengah masyarakat dengan harga terjangkau. " Kami menawarkan di bawah harga rata-rata pasar," kata Mirza.
Dia memisalkan, harga beras grade A di pasar tradisional. Harg1 per 5 kilogram mencapai Rp 62 ribu, sedangkan harga operasi pasar Rp 52.500. Begitu juga dengan gula, harga di pasar Rp 13.500 hingga Rp 14 ribu per kilogram. Operasi pasar menjual Rp 12.300 hingga Rp 12.500 per kilogram. "Harga itu sangat terjangkau bagi masyarkat," ungkapnya.
Operasi yang berlangsung setiap akhir pekan itu akan berlanjut hingga bulan ini. Mirza mempersilakan masyarakat untuk memanfaatkan program tersebut. "Kami mengimbau masyarakat belanja dengan bijak sesuai kebutuhan, tidak perlu panic buying," ucapnya.
Simak berita selengkapnya ...