"Islam dan NKRI yang berlandaskan Pancasila Bhinneka Tunggal Ika bersanding di Situbondo, dan ini juga bisa menjadi wisata sejarah," ucapnya.
Menurut dia, selain wisata religi, wisata yang berbasis alam dan budaya di Situbondo juga perlu terus dikembangkan. Namun begitu, Sandi mengingatkan, bahwa pariwisata yang dimiliki tidak akan maju, kalau para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Situbondo yang terkenal dengan buah mangganya itu tidak bergerak.
Oleh karenanya, Sandiaga mengajak masyarakat Situbondo untuk tidak menjadi Rohali (rombongan hanya lihat-lihat), atau Rohase (rombongan hanya selfie-selfie). Namun harus menjadi Rojali (rombongan jadi beli), dan jika pejabat atau pemerintah harus menjadi Rojana (rombongan jangan nawar-nawar).
"Tadi Pak Bupati Situbondo bicara mengenai Merak Baluran, ini sangat luar biasa jika kita kembangkan. Kuncinya destinasi tersebut tidak akan maju kalau ekonomi kreatifnya tidak bergerak," ungkap Sandi.
Untuk itu, Mas Menteri, sapaan akrab Sandiaga Salahudin Uno, berharap masyarakat Situbondo bangga terhadap buatan Indonesia, membeli produk-produk ekonomi kreatif, terutama produk kreatif lokal, sehingga dampak dalam segi ekonomi akibat pandemi Covid-19 dapat dikendalikan. (mur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News