Belasan Rumah Terdampak Bencana di Pacitan Belum Tersentuh Bantuan, Ketua DPRD Janji Tindaklanjuti

Belasan Rumah Terdampak Bencana di Pacitan Belum Tersentuh Bantuan, Ketua DPRD Janji Tindaklanjuti Salah satu rumah warga di Pacitan yang terdampak longsor pada tahun 2017 silam.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Ada belasan rumah terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi tahun 2017 lalu hingga detik ini sama sekali belum tersentuh bantuan. Rumah-rumah yang rusak parah itu ada di Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan.

Dari belasan rumah hancur diterjang longsor tersebut, hanya dua rumah yang sudah mendapatkan bantuan bedah rumah dari TNI. Sementara delapan rumah lainnya masuk usulan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi ke BPBD setempat. Sedangkan selebihnya, tak jelas nasibnya.

"Di lingkungan kami ada enam rumah rusak parah. Dua di antaranya sudah mendapatkan bantuan dari TNI, sedangkan empat lainnya sampai saat ini sama sekali belum tersentuh bantuan," kata Margono, salah seorang warga terdampak bencana di Dusun Dadapan, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, Minggu (12/5).

Margono mengaku bingung harus ke mana menyampaikan keluh kesah perihal nasib malang yang dialaminya itu. Sudah dua tahun pasca bencana, tempat tinggalnya nyaris rata dengan tanah. Akan tetapi, tak satupun bantuan datang. "Kemarin saya hendak sowan bupati menyampaikan persoalan tersebut. Namun batal, karena padatnya acara beliau," ceritanya.

Ia berharap, pemerintah daerah ikut peduli akan derita warga tersebut. "Kami sangat berharap, pemerintah daerah bisa segera turun tangan meringankan beban derita masyarakat," harapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono yang dikonfirmasi terkait hal ini mengaku ikut berempati atas musibah bencana yang dialami masyarakat saat itu. Ia berjanji akan menindaklanjuti keluhan warga dengan berkoordinasi ke eksekutif dan stakeholder terkait. "Seperti pemerintah desa dan BPBD," ujar politikus Partai Demokrat ini secara terpisah.

Menurut Ronny, pemerintah tidak akan membiarkan warga terdampak bencana yang belum mendapatkan bantuan. "Mungkin hanya soal waktu. Kita punya anggaran untuk kebencanaan. Kalau kabupaten tidak mencukupi, bisa kita mintakan bantuan ke pemerintah di atasnya. Baik provinsi maupun pusat," jelasnya.

Terlebih, persoalan tersebut berada di daerah pemilihannya. "Dadapan itu memang dusun terpencil. Secepatnya masalah ini akan kami tindak lanjuti," tegasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO