KKKS EML Memulai Tajak Sumur Eksplorasi ENC-02 di Tanggal Cantik

KKKS EML Memulai Tajak Sumur Eksplorasi ENC-02 di Tanggal Cantik

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Setelah melakukan persiapan sekitar tiga bulan, Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) PT Energi Mineral Langgeng (EML) akhirnya memulai kegiatan tajak pemboran Sumur Eksplorasi ENC-02, Ahad (9/9/2018) siang. Prosesi upacara persiapan tajak di tanggal cantik ini dilangsungkan secara sederhana di lokasi pemboran di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.

Ditandai dengan pemukulan gong oleh Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Sumenep, Carto, kegiatan eksplorasi migas oleh perusahaan nasional ini pun secara resmi dimulai.

General Manager EML Sopandi Tossin mengungkapkan, target kedalaman sumur eksplorasi ini direncanakan mencapai sekitar 9,800 kaki dan akan menembus beberapa jenis lapisan batuan. Di samping untuk mendapatkan data bawah permukaan dari jenis batuan dan unsur geologi lainnya, kegiatan ini juga diharapkan dapat membuktikan keberadaan hidrokarbon yang ekonomis di perut Bumi Sumenep.

“Kami memperkirakan besar sumberdaya sekitar 70 juta barel minyak,” ujar alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Pria berdarah Sunda ini menuturkan, EML adalah perusahan migas nasional yang murni dimiliki oleh pribumi dan tidak ada kontaminasi modal dari luar. Sampai saat ini, menurut Sopandi, secara keseluruhan personel pengelola perusahaan juga merupakan pribumi tulen. “Sehingga, segala risiko yang timbul akan merupakan risiko dan pengorbanan secara pribadi bangsa kita sendiri,” tandasnya.

“Yang lebih membanggakan lagi, rig yang kita lihat berdiri (di lokasi) ini, juga dimiliki pribumi yang berasal dari Sumenep,” ujarnya seraya memperkenalkan pimpinan PT Roda Drilling Nusantara, pemilik rig RDN 101 yang digunakan oleh EML untuk pekerjaan pemboran Sumur Eksplorasi ENC-02.

Sementara itu, Kepala Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Jabanusa Indra Zulkarnain mengaku terkejut setelah tahu bahwa pemilik rig yang digunakan dalam kegiatan ini adalah warga Sumenep. “Jadi ini TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)-nya bisa dibilang 100 persen. Dari situ saja, investasinya kembali lagi ke warga yang berasal dari Kabupaten Sumenep,” tuturnya.

Pria yang akrab disapa Indra ini menjelaskan, SKK Migas mewakili pemerintah sangat menghargai PT EML yang mau berinvestasi di Kabupaten Sumenep. Dia juga menegaskan, karena masih dalam tahap eksplorasi, maka seluruh biaya dan risiko sepenuhnya masih ditanggung oleh PT EML.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO