
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Isu paparan radio aktif pada udang asal Indonesia di Pasar Amerika Serikat, sangat berdampak kepada petambak lokal.
Para petambak mengeluh, lantaran harga udang di Indonesia menurun drastis hingga 30%. Selain itu, serapan pasar juga menurun drastis, sehingga petambak lokal terpaksa menjual hasil panen dengan harga yang sangat murah.
Andi Tamsil, Ketua Umum Shrimp Club Indonesia (SCI), mengungkapkan bahwa isu radioaktif kini juga berdampak pada pasar lokal. Masyarakat banyak yang enggan membeli produk udang.
Padahal, Andi menegaskan, sejauh ini hasil penelitian Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) udang lokal bebas dari radioaktif.
Untuk itu, Andi Tamsil berharap pemerintah secepatnya melakukan evaluasi supaya pasar udang lokal kembali normal.
"Diperlukan adanya sosialisasi resmi hasil analisa kepada masyarakat agar kondisi kembali stabil. Pemerintah pun harus menyampaikan informasi secepatnya dan transparan disertai bukti kepada masyarakat dan juga otoritas AS. Jangan sampai ketidakpastian masalah ini berlarut, karena disebabkan akan kehilangan pasar, dampaknya akan sulit dipulihkan," tegas Andi.
Menurutnya, petambak kecil adalah pihak yang paling berat menerima kerugian dari kondisi saat ini.
"Petambak kecil sedang menghadapi dampak terberat. Konsumen harus diberi kepercayaan kembali bahwa udang Indonesia aman untuk dikonsumsi. Penyelesaian sigap adalah kunci agar kepercayaan pasar domestik maupun internasional," terangnya.
Diketahui sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengumumkan penarikan udang beku dari Indonesia yang dipasarkan dengan merek Great Value di Walmart. FDA telah menunjukan hasil investigasi kontainer udang milik PT BMS Foods yang terdeteksi mengandung isotop Cesium-137.
Kementerian kelautan dan perikanan, Bapeten, serta Kementerian Lingkungan Hidup, meminta tim untuk menggali sumber kontaminasi menindaklanjuti FDA.
Ishak menjelaskan, paparan radiasi ditemukan di tempat pengumpulan besi bekas di dekat area pabrik PT BMS.
"Investigasi telah menemukan adanya sebuah material logam yang mendeteksi mengandung zat radioaktif Cs -137," kata Ishak.
Sementara di sisi lain, hasil investigasi Bapeten menyebut bahwa udang Indonesia terbebas dari paparan radioaktif. (rjb)