
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Aksi unjuk rasa di Nepal memanas menyusul keputusan pemerintah setempat memblokir 26 platform media sosial. Meski situasi sempat tegang, Kementerian Luar Negeri memastikan seluruh WNI di sana dalam kondisi aman.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan WNI yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut.
“Berdasarkan komunikasi terakhir, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut. Namun kita tetap melakukan langkah-langkah kontingensi,” ujarnya kepada awak media di Gedung Negara Grahadi, Rabu (10/9/2025).
KBRI Dhaka, yang memiliki wilayah akreditasi di Nepal, mencatat terdapat 57 WNI yang menetap di negara tersebut. Selain itu, ada 43 WNI sebagai delegasi berbagai pertemuan, 2 prajurit TNI yang sedang mengikuti pelatihan, serta 23 wisatawan asal Indonesia.
KBRI Dhaka telah berkoordinasi dengan otoritas lokal, Konsul Kehormatan RI di Nepal, dan komunitas Indonesia setempat untuk memastikan keselamatan WNI. Judha juga mengimbau agar WNI meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan, dan memantau situasi melalui sumber resmi.
“WNI yang sedang melakukan kunjungan atau wisata di Nepal diminta melapor ke hotline KBRI Dhaka,” kata Judha.
Sedangkan Emil Dardak turut menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu informasi apakah terdapat warga Jawa Timur di antara WNI yang berada di Nepal.
“Kami masih menunggu informasi tentunya, apakah ada dari WNI tersebut merupakan warga Jawa Timur. Tapi semua terkoordinasi di Kementerian Luar Negeri,” ucap Wagub Jatim ini.
Sementara itu, pasukan militer Nepal mulai berpatroli di jalan-jalan Ibu Kota Kathmandu untuk memulihkan ketertiban setelah demonstran membakar gedung parlemen, dan menuntut pengunduran diri perdana menteri. (dev/mar)