
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif strategis Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI yang menggandeng Pimpinan Pusat Muslimat NU dalam mengembangkan program Women Entrepreneurship berbasis zakat produktif dan skema micro finance syariah.
Program ini dinilai sebagai bentuk nyata upaya menciptakan kemandirian ekonomi perempuan sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap praktik pembiayaan mudharat seperti bank titil atau rentenir.
Lia Istifhama menyebut selama perempuan selama ini sering kali menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga, namun belum memiliki akses memadai terhadap permodalan yang sehat dan bebas jerat riba.
Skema yang ditawarkan Baznas dan Muslimat NU menjadi alternatif penting dari praktik bank titil yang banyak menjebak perempuan.
Khususnya ibu rumah tangga dan pelaku UMKM skala kecil, ke dalam lingkaran utang berbunga tinggi.
“Ini upaya revolusioner dan terukur. Baznas dan Muslimat NU menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan tidak cukup dengan ceramah motivasi, tapi harus dilengkapi ekosistem pendanaan yang amanah dan pendampingan yang konsisten,” tegas perempuan yang akrab disapa Ning Lia itu, Jumat (8/8/2025).
Dorong Sinergi Antara Baznas dan Pemerintah Pusat
Ning Lia mendorong sinergi kuat antara pemerintah pusat, Baznas provinsi/kabupaten, dan jaringan Muslimat NU di daerah agar realisasi program tidak berhenti pada penyaluran dana, tetapi juga menyentuh aspek pengawasan, pelatihan, dan evaluasi berkala.
“Kami dari DPD RI siap mengawal, terutama dalam memastikan agar setiap skema bantuan berbasis zakat ini benar-benar menyasar perempuan yang berhak dan siap berkembang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Lia juga menyinggung potensi pengembangan program ini untuk menjawab tantangan ketimpangan ekonomi yang semakin melebar di tengah era digital dan inflasi global.