Magetan Bersiap Pertahankan Kembali Penghargaan Adipura ke-9

Magetan Bersiap Pertahankan Kembali Penghargaan Adipura ke-9 Tenaga kebersihan BLH rutin membersihkan jalan-jalan protokol kota Magetan hingga nampak bersih dan rindang menjelang penilaian Adipura. (foto: nanang ari utomo/BANGSAONLINE)

MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan tampak sibuk berbenah mempersiapkan diri menghadapi penilaian untuk mempertahankan penghargaan bergengsi tingkat nasional kategori kota kecil terbersih dari Kementerian Lingkungan Hidup tersebut.

Sudah menjadi tradisi sejak tahun 2007 Kabupaten Magetan selalu mampu meraih penghargaan selama 8 kali berturut-turut. Jika tahun 2015 ini Pemkab Magetan berhasil kembali mempertahankan dan meraih penghargaan , maka 9 kali Pemkab Magetan sukses mempertahankan anugerah membanggakan sebagai kota terbersih tingkat nasional.

“Kita sudah kerahkan segenap upaya untuk merebut kembali penghargaan yang ke Sembilan kalinya untuk tahun 2015 ini. Seluruh tenaga kebersihan setiap hari kita kerahkan untuk membersihkan sudut-sudut kota yang masih tampak tak sedap di pandang mata. Tempat-tempat kumuh yang menjadi tempat penampungan sampah kita sulap menjadi taman-taman kota yang indah,” ujar Bambang Setiawan, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Magetan.

Diungkapkan mantan Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya itu, pada hari Jum’at pekan lalu, tim penilai independen yang beranggotakan 3 orang, yaitu LSM, akademisi, dan dari Kementerian Lingkungan Hidup selama sehari penuh bahkan hingga larut malam turun ke Magetan untuk melakukan penilaian. Sekitar 60 titik lokasi pantau menjadi obyek penilaian tim independen tersebut.

Obyek yang menjadi titik pantau penilaian diantaranya pohon-pohon ayoman di jalan-jalan protokol, hutan kota yang berada di dua lokasi, di Njelok jalan Kawi dan Taman Ria Manunggal, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, kampung berseri atau kebersihan lingkungan perumahan dalam kota, bank sampah atau komposter atau pengolah sampah, penempatan bak sampah pemilah organik dan anorganik, penempatan container pengangkut sampah, kebersihan lingkungan sekolah dan kantor/instansi, penataan parkir dan Pedagang kaki Lima (PKL), penataan lingkungan Pasar Sayur, Pasar Baru dan terminal bus Waru, serta penataan taman alun-alun.

“Kami dari tim BLH yang terdiri dari Kepala BLH, Kabid, dan staf BLH selalu mendampingi tim penilai independen mulai pagi hingga malam hari ke lokasi titik pantau penilaian, hanya istirahat sekali untuk makan siang dan menunaikan sholat jum’at saja,” ungkap Bambang Setiawan.

“Kita sudah lakukan persiapan menghadapi penilaian ini sejak tahun 2014 kemarin. Ada sekitar 4 lokasi yang sebelumnya tampak kumuh kini telah kita sulap menjadi taman-taman kota yang indah, diantaranya taman mbah sundul di jalan Bali, taman batik di jalan Tripandita, taman yosonegoro di jalan Yosonegoro, serta taman di sekitar perempatan lampu merah alun-alun. Selain empat lokasi tersebut, BLH melalui APBD Magetan tahun anggaran 2014 telah merubah wajah gersang alun-alun Magetan menjadi taman kota sebagai sarana bermain dan wisata menyenangkan untuk keluarga yang berada di jantung kota Magetan,” lanjut Bambang Setiawan

Dia berharap seluruh stakeholder dan segenap lapisan masyarakat turut berperan aktif dalam upaya mempertahankan piala . “Mempertahankan gelar sebagai kota kecil terbersih tingkat nasional yang diwujudkan dalam anugerah piala tentu lebih berat. Ini bukan hanya beban tanggung jawab BLH saja. Tapi juga peran aktif dari seluruh elemen, mulai dari SKPD terkait hingga Masyarakat Magetan umumnya. Dengan kekompakan dan dukungan dari semua pihak, harapannya Magetan mampu meraih Kencana," pungkas Bambang Setiawan. (nng/ndik) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO