SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Suasana Pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) II Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jawa Timur langsung riuh ketika Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., mengakhiri orasinya sebagai keynote speaker.
Peserta Muswil II IKA PMII tidak hanya bertepuk tangan, tapi juga ada yang meneriakkan yel-yel: “Hidup Kiai Asep.”
BACA JUGA:
- HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
- 280 Santri Amanatul Ummah Lolos SNBP, 31 Siswa Diterima Kedokteran, Kuliah di Luar Negeri Beasiswa
- Bagikan 8.663 Paket Ramadhan, Gus Barra Cabup Jaringan Terluas dan Modal Sosial Terkuat
- Disebut Mau Dongkel Cak Imin, Gus Yaqut: Gosip, Digosok Makin Sip
Ada apa? Dalam acara Muswil II IKA PMII Jatim yang digelar di Gedung Negara Grahadi Jalan Pemuda Surabaya, Ahad (9/1/2022), itu Kiai Asep sempat menyinggung relasi pengkaderan PMII dengan NU. Ia berharap ke depan PBNU dipimpin kader PMII.
“Cukup sekali PBNU dipegang oleh orang lain, bukan kader PMII,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim di depan peserta Muswil II IKA PMII yang dihadiri para kiai dan para guru besar dari seluruh Jawa Timur.
Putra pendiri NU, KH Abdul Chalim, yang Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu langsung mengucapkan salam mengakhiri pidatonya. Peserta pun riuh. Bertepuk tangan.
Pernyataan Kiai Asep itu terus menggema dan jadi perbincangan, meski acara pembukaan sudah usai.
Kiai Asep memang beberapa kali mengatakan bahwa PMII didirikan untuk mencetak kader NU. Khususnya untuk memperjuangkan berkembangnya paham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja).