Normalisasi Total Kali Lamong Dimulai dari Hilir, Butuh Lahan 110 Hektare

Normalisasi Total Kali Lamong Dimulai dari Hilir, Butuh Lahan 110 Hektare Mujid Riduan.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - merespons langkah cepat calon bupati terpilih Fandi Akhmad Yani yang akan langsung melakukan normalisasi total Kali Lamong, begitu dilantik sebagai bupati. Normalisasi anak Sungai Bengawan Solo ini, akan dilakukan mulai dari hilir Kali Lamong di Desa Sukorejo Kecamatan Kebomas.

"Sesuai hasil studi LARAP (Land Acquasition and Resettlement Action Plan), normalisasi dilakukan dari hilir agar penampungan untuk pembuangan air lebih lebar. Sehingga, gelontoran air dari hulu cepat terbuang," ujar Wakil Ketua Mujid Riduan kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (22/1/2021).

Menurut Mujid, jika normalisasi Kali Lamong dimulai dari hulu dan hilir tetap menyempit, maka tetap tak akan mampu menampung debit air. "Makanya, kami sepakat normalisasi dimulai dari hilir," jelas Ketua DPC PDIP Gresik ini.

Mujid menjelaskan, normalisasi tersebut membutuhkan lahan cukup besar. Dari pemaparan BBWS, lahan yang dibutuhkan sepanjang 109,66 hektare atau hampir 110 ha. Lahan yang akan digunakan itu ada yang berstatus milik pribadi (perorangan), tanah kas desa (TKD), hingga tanah negara (TNK).

"Makanya, DPRD telah meminta tim Pemkab Gresik untuk memetakan status tanah untuk pembebasan," terang Mujid.

Untuk pembebasan lahan, pemkab telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 miliar pada APBD 2021. Kemudian, akan kembali dianggarkan untuk tambahan pada APBD-Perubahan 2021.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO