Hearing Terkait Pantai Tengket, Kepala Desa Maneron Tetap Desak Wisata Ditutup

Hearing Terkait Pantai Tengket, Kepala Desa Maneron Tetap Desak Wisata Ditutup Suasana hearing antara Komisi D DPRD Bangkalan, Kades Maneron, Pengelola Pantai Tengket, di ruang Banggar, Kamis (8/7).

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Polemik wisata baru Pantai Tengket yang terletak di Desa Maneron Kecamatan Sepuluh Kabupaten Bangkalan, hingga kini belum menemukan titik terang.

Untuk menyelesaikan polemik ini, Komisi D menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan Kepala Desa Maneron, pengelola wisata, perwakilan Dinas Pariwisata, dan Perhutani selaku pemilik lahan.

Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi D, Nurhasan ini, Kepala Desa Maneron Harsono kembali meminta agar lokasi wisata pantai Tengket tersebut ditutup, sebagaimana desakan dari warga sekitar.

"Saya hanya menyampaikan aspirasi masyarakat, karena yang tahu keadaan masyarakat adalah saya. Banyak masyarakat yang menginginkan tempat wisata ini ditutup, karena ini adalah tempat petilasan ulama," tegasnya di hadapan anggota Komisi D di ruang Banggar, Kamis (9/7/2020).

Harsono juga menyayangkan dibukanya lokasi wisata tersebut di saat pandemik Covid-19 sedang merebak. Apalagi, ternyata belum ada izin dari pihak setempat. Berdasarkan tiga alasan itulah, pihaknya mengaku mendapat desakan dari warga untuk menutup lokasi wisata pantai Tengket.

Di sisi lain, Subadar selaku pengelola mengaku tidak setuju apabila wisata Pantai Tengket ditutup, karena sudah banyak masyarakat yang perekonomiannya mulai bergantung pada pantai tersebut. Mereka banyak yang membuka warung dan menjual makanan untuk para pengunjung.

Lihat juga video 'Awal Mula Tarawih Cepat di Ponpes Hidayatullah Al Muhajirin Bangkalan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO