Fraksi Nasdem Sorot Potensi Defisit RAPBD Gresik 2020 Sebesar Rp Rp 381 M

Fraksi Nasdem Sorot Potensi Defisit RAPBD Gresik 2020 Sebesar Rp Rp 381 M Musa, Anggota Fraksi Nasdem DPRD Gresik.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua Fraksi Nasdem , Musa memberikan kritik pedas terhadap kekuatan keuangan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2020. Sebab, ada potensi defisit hingga sebesar Rp 381.383.851.244,00.

"Potensi defisit pada RAPBD 2020 menjadi fokus pembahasan di badan anggaran (Banggar) . Sebab, defisit ini selalu menjadi tradisi yang tak kunjung ada solusi konkret untuk mendongkrak pendapatan," ujar Musa kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (5/11).

Menurut Musa, struktur kekuatan belanja pada RAPBD 2020 direncanakan Rp 3.630.937.808.544,00. Namun, kekuatan pendapatan daerah (PD) dari berbagai sektor, mulai dana alokasi umum (DAU), dan alokasi khusus (DAK), pendapatan asli daerah (PAD), dan pendapatan lain-lain yang sah direncanakan hanya Rp 3.249.553.957.300,00.

"Sehingga kekuatan keuangan untuk belanja menjadi minus sehingga hanya mampu sebesar Rp 3.630.937.808.544,00," ungkap Sekretaris DPD Nasdem Gresik ini.

Menurut Musa, besarnya potensi defisit pada RAPBD 2020 menunjukkan kurang cermatnya kinerja pemerintah dalam merencanakan program/kegiatan dengan ditopang pundi-pundi pendapatan yang cukup. Hal ini, bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya, kinerja aparatur pemerintah, khususnya di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani pendapatan kurang bekerja maksimal.

"Ini bisa dibuktikan dari evaluasi literasi sektor pendapatan daerah dari berbagai sumber banyak yang mengalami penurunan," katanya.

"Fakta ini, ternyata tak menjadi bahan kajian dan langkah konkret bagi OPD terkait untuk mendongkrak sektor pendapatan yang lemah. Makanya, saat ini lagi metani (menyeleksi) satu per satu pendapatan yang potensinya sangat lemah," urai mantan aktivis Forum Kota (Forkot) ini.

"DPRD tak ingin terus-terusan dinina-bobokkan oleh trik pemerintah dalam menanggulangi angka defisit. Di mana, pemerintah selalu membuat jurus klasik menutup defisit diambilkan dari sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa), baik tahun sebelumnya atau tahun sedang berjalan seperti di tahun 2019. Ini cara-cara klasik dan primotif yang harus dirubah. Ini bentuk pembodohan publik untuk menutupi kelemahan kinerja aparatur pemerintah. Di era DPRD periode ini mindset OPD harus dirubah. Dongkrak pendapatan agar tak terjadi defisit APBD," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO