Warga Senori Ngotot Minta Aktivitas Pipanisasi CNG PT BAG Dihentikan

Warga Senori Ngotot Minta Aktivitas Pipanisasi CNG PT BAG Dihentikan JUT di Desa Sidoharjo tampak dilubangi untuk jaringan pipa milik PT BAG.

TUBAN, BANGSAONLINE.com – Kemelut proyek pemasangan jaringan pipa yang dilakukan PT Bahtera Abadi Gas (BAG), masih terus berlanjut. Warga Dusun Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, bersikukuh untuk menghentikan proyek tersebut.

Para warga yang sebagian bermata pencarian sebagai petani tersebut, bersikeras agar PT BAG menghentikan aktivitas pengerjaan penanaman dan penyambungan pipa yang telah menerobos dan melintasi Jalan Usah Tani (JUT) pepanjang 3 kilometer.

Di mana jalur pipa tersebut rencananya dibagi menjadi dua bagian, disisi utara sepanjang 1.200 meter dan sisi selatan seoanjang 1.800 meter. Kedua proyek tersebut berlokasi di dekat area Flare Gas dari Lapangan sumber Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori.

“Warga sepakat meminta dibangunkan dua lajur JUT yang dilewati pipa. Sebab, saat pembangunannya, warga dari petani sudah susah payah gotong royong secara sukarela swadaya,” ungkap salah seorang petani Galih kepada BANGSAONLINE.com saat berada di lokasi JUT sisi selatan, Ahad (23/6).

Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Montoyo. Ia bersama warga lainnya menegaskan tidak bersedia menerima ganti rugi yang diberikan perusahaan, akibat rusaknya JUT dalam proses pipanisasi tersebut. Warga meminta supaya perusahaan bersedia membangun kembali jalan yang rusak akibat aktivitas pemasangan pipa.

“Kalau warga hanya diberikan perbaikan jalan dengan bantuan kisaran 15 juta seperti itu tidak mungkin, dampak dari usaha (pengelolaan gas) di sini juga akan menyasar mensejahtrerakan masyarakat sekitar," tandasnya

Meski mendapat penolakan dari warga setempat, para pekerja PT BAG masih tetap menjalankan aktivitas penanaman dan penyambungan pipanisasi yang melintasi jalur Desa Binangun, Rayung, Sembung. Kecuali proyek di Desa Sidoharjo yang masih belum dikerjakan, karena belum ada kesepakatan dengan warga.

Terkait hal ini, perwakilan perusahaan PT BAG Andik Cahyo belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui nomor ponsel pribadinya, yang bersangkutan belum menjawab. Sementara pesan yang dikirim melalui aplikasi percakapan WhatsApp juga belum dibalas, meski tampak sudah dibaca.

Diberitakan sebelumya, proyek penanaman dan penyambungan pipa yang dilakukan pekerja PT BAG mendapatkan protes dari warga setempat. Pasalnya, diduga perusahan pengolahan gas swasta BAG telah melanggar kesepakatan dengan warga sekitar.

Dalam proses mediasi terakhir, PT BAG sempat menawarkan kompensasi sebesar 15 Juta kepada warga dan petani. Namun hal itu, ditolak oleh para petani, mereka kukuh meminta dibangunkan JUT lagi sembari meminta aktivitas proyek dihentikan sementara. (ahm/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO