Dulu Kampanye Gerakan Bumbung Kosong, Kini Siap Menangkan Adjib dalam Pilbup Pasuruan 2018

Dulu Kampanye Gerakan Bumbung Kosong, Kini Siap Menangkan Adjib dalam Pilbup Pasuruan 2018 AKRAB: Kompas (Koalisi Masyarakat Pasuruan) bersama Ketua Tim Pemenangan Adjib Sudiono Fauzan saat deklarasi menyatakan dukungan dan siap memenangkan Adjib dalam Pilbup 2018 mendatang. foto: SUPARDI/BANGSAONLINE

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ada kejutan menjelang berakhirnya masa kampanye dalam tahapan Pemilihan Bupati (Pilbup) Pasuruan 2018. Di penghujung masa kampanye, sejumlah tokoh di Pasuruan yang selama ini menjadi relawan gerakan bumbung kosong berpindah haluan. Mereka yang awalnya enggan mendukung pasangan tunggal dan petahana Irsyad Yusuf - Mujib Imron (Adjib) justru sekarang mendukung Adjib.

Ada beberapa alasan yang membuat mereka akhirnya mendukung Adjib meski selama ini mereka sudah melakukan gerakan kampanye bumbung kosong untuk tidak memilih Adjib kembali dalam Pilbup 27 Juni mendatang.

"Visi misi kami dengan Adjib ini ternyata sama, kami ingin Pasuruan lebih maslahat dan pelayanan untuk masyarakat pun maksimal. Makanya kami mendukung Adjib untuk maju kembali sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan," kata Gus Kholil atau yang lebih akrab dikenal sebagai Tabib Gendeng Sobo Langit.

Bahkan, sejumlah tokoh - tokoh lainnya yang juga bergerak dalam aksi bumbung kosong atau memilih kotak kosong dalam pilbup nanti juga ikut bergabung. Diantaranya Iwan Ware, Didik Purbaya, Mukhtar, Amin Karim, Jajuli, Cak Put, Arifin, Saiful Anwar, Jamali. Bahkan, tak tanggung - tanggung, mereka menamakan dirinya sebagai Kompas (Koalisi Masyarakat Pasuruan).

"Kami siap memenangkan Adjib dalam pilkada nanti. Di sini kami bergabung dan bergerak agar Adjib bisa memimpin Pasuruan lima tahun lagi. Hari ini, kami bersama 500 orang, nanti waktu hari coblosan kami akan all out untuk kemenangan Adjib," kata Arifin.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Adjib Sudiono Fauzan mengatakan penggerak bumbung kosong yang bergabung mendukung Adjib ini belum semua, hanya sebagian. Namun, meski sebagian ini, jumlahnya sudah cukup besar. Bahkan, ia pun yakin dengan bergabungnya sejumlah penggerak bumbung kosong dan menamakan dirinya sebagai Kompas ini, Adjib bisa memperoleh 90 persen suara dan sesuai dengan targetnya.

"Untuk sisanya penggerak yang belum bergabung dengan Adjib sedang kami komunikasikan agar bisa bergabung dengan kami menyamakan visi mis dan membangun Pasuruan bersama. Tapi, jika memang tidak bisa disamakan dan diajak maju bersama, ya tidak apa - apa," katanya.

Dia menjelaskan, proses ini tidak berjalan mudah. Sebab, dibutuhkan diskusi panjang antara pihak Adjib dengan pegiat bumbung kosong. Ia menerangkan, kurang lebih tiga bulan dan selalu diskusi bersama setiap hari. Yang dibahas adalah menyamakan visi-misi. Ternyata apa yang mereka pikirkan dan apa yang dipikirkan Gus Irsyad dan Gus Mujib ini sama, yakni membawa Pasuruan lebih berkembang, maslahat, masyarakat sejahtera dan berdaya saing.

"Kenapa kalau sama-sama memiliki pemikiran yang sama tidak bergandengan tangan saja membawa Pasuruan lebih maju ke depannya. Kami juga banyak masukan dari mereka, terutama upaya untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat, dan itu yang sedang menjadi prioritas kami. Apa itu, ya banyak sekali salah satu contohnya mengubah RTLH menjadi rumah layak huni dan masih banyak lagi," pungkas dia. (par/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO