Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pelaksanaan seleksi ini sebagai indikator utama dalam memperbaiki dan membenahi layanan kepada calon jamaah ibadah haji. Hal ini karena sistem yang dipakai ketika berada di Arab Saudi adalah tehnologi informasikomunikasi.
"Misalnya pola pengecekan jamaah, komunikasi antar petugas serta pelayanan lainnya," terangnya.
Ia berharap agar petugas haji yang lolos dapat menunjukkan komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji sebagai tamu Allah.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Prov Jatim Syamsul Bahri menjelaskan bahwa seluruh calon peserta memiliki kesempatan yang sama untuk bisa lolos menjadi petugas haji. Karenanya ia berharap kepada seluruh pihak terkait seleksi agar bersifat objektif, transparan, konsisten dan professional.
Diketahui, seleksi petugas haji yang diselenggarakan di hall Zaitun Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) ini dipantau dan diawasi lansung oleh tim Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) dan Irjen Kemenag RI serta dihadiri oleh perwakilan Dirjen PHU Kemenag RI.
Seleksi tingkat provinsi kali ini terdiri dari dua tahapan yakni tes dengan CAT dilanjutkan dengan tes praktek. Penilaian ujian petugas haji tahun ini dengan menggabungkan tiga komponen, yakni nilai administrasi maksimal 30, nilai ujian CAT paling tinggi 40, dan nilai praktik sebanyak-banyaknya 30, dengan rentang nilai 0-100.
Dari 361 peserta seleksi, akan diambil 164 kuota dengan rincian 77 orang TPHI, 77 orang TPIHI dan 10 orang PPIH Arab Saudi non kloter. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News