GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik menegaskan tak ingin terjebak dengan strategi (Organisasi Perangkat Daerah) OPD penghasil yang selalu mematok target pendapatan dengan kemungkinan terendah. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Moh. Syafi', kemarin.
Syafi' mengungkapkan bahwa selama ini DPRD selalu memasang target tertinggi untuk menentukan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
BACA JUGA:
- Dispendik Gresik Keluarkan Edaran Infaq ke Siswa untuk Bantu Korban Gempa, Begini Kata Ketua Dewan
- 4 Nama Caleg Terpilih dari PKB, Gerindra, PDIP, dan Golkar Berpeluang Jabat Pimpinan DPRD Gresik
- Kerusakan Jalan Banjarsari-Kedanyang Akhirnya Diperbaiki
- Jembatan Tenggor Mandek, Anggota DPRD Gresik: Kadis PU Jangan Mau Didikte Kontraktor, Harus Tegas
"Kami tak bisa dibohongi OPD dalam penentuan pendapatan. Dalam setiap pembahasan anggaran, OPD selalu menggunakan strategi underestimated (target terendah) dalam agenda penentuan target pendapatan. Namun, DPRD tak bisa terjebak dan tertipu. Untuk itu, DPRD selalu menentukan pendapatan overestimated (target maksimal). Jadi, OPD mau tidak mau harus bisa memenuhi target tersebut," paparnya.
Meski begitu, Syafi' mengatakan bahwa target yang dipasang DPRD sudah melalui kajian-kajian terhadap potensi yang ada. "Dalam penentuan pendapatan, DPRD memiliki sampel potensi pendapatan yang bisa digali, baik dari sektor PBB, IMB, BPHTB, pajak PJU, pajak restoran, pajak perhotelan, pajak parkir, retribusi parkir dan lainnya. Termasuk, potensi-potensi pendapatan tahun sebelumnya.," papar politikus PKB asal Balongpanggang ini.
"Setiap tahun kan objek pendapatan selalu bertambah. Jadi, tak mungkin potensi pendapatan akan turun. Makanya, kami tidak bisa dikelabui pemerintah setiap penentuan pendapatan," pungkasnya.
Sekadar diketahui, PAD pada tahun 2018 ditarget sebesar Rp 853.470.395.000, terdiri Pajak Daerah sebesar 475.500.000.000, Retribusi Daerah sebesar Rp 138.253.235.000, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar Rp 16.727.353.000, dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sebesar Rp 222. 989. 807.000. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News