Lebaran Picu Inflasi Sumenep Capai 0,89 Persen

SUMENEP (bangsaonline) - Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juli 2014, mengalami sebesar 0,89 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,55 menjadi 111,53.

Kepala BPS Kabupaten , Suparno, melalui Kasi Distribusi, Kadarisman, menjelaskan, laju inflasi dibulan Juli diatas Jawa Timur dengan inflasi 0,48 persen, namun dibawah Nasional yang juga mengalami inflasi sebesar 0,93 persen.

" terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yakni kelompok bahan makanan sebesar 2,16 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,70 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,60 persen; kelompok sandang 0,58 persen; kelompok kesehatan 0,12 persen; serta transport dan jasa keuangan sebesar 0,42 persen," kata Kadarisman, Rabu (6/8).

Ia menambahkan, kenaikan harga kelompok bahan makanan seperti daging sapi, beras dan daging ayam ras dipicu tingginya permintaan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 H. "Komoditas tersebut merupakan bahan pokok yang paling sering dikonsumsi masyarakat sebagai hidangan makanan di Hari Raya Idul Fitri," terangnya.

Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, lanjut Kadarisman, semua kota mengalami inflasi dan tertinggi di Probolinggo sebesar 0,99 persen. "Kemudian diikuti 0,89 persen; Kediri 0,73 persen; Madiun 0,61 persen; Malang 0,49 persen; Jember 0,42 persen; Surabaya 0,41 persen; dan terendah terjadi di Banyuwangi 0,24 persen," ujarnya.

Kadarisman mengungkapkan, untuk tingkat tahun kalender bulan Juli sebesar 2,73 persen; Jawa Timur 2,66 persen dan Nasional sebesar 2,94 persen. "Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2014 terhadap Juli 2013) sebesar 3,31 persen; Jawa Timur 4,61 persen; dan Nasional 4,53 persen," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Pengangkut BBM Terbakar di Pelabuhan Gayam Sapudi Sumenep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO