Freeport Ngaku Kesulitan Dana untuk Bangun Smelter di Gresik, DPR RI bakal Cari Tahu

Freeport Ngaku Kesulitan Dana untuk Bangun Smelter di Gresik, DPR RI bakal Cari Tahu Suasana rapat Panja Freeport DPR RI, manajemen PT. Freeport Indonesia, Direksi PG dan pihak terkait di Wisma Kebomas PG. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT. Freeport Indonesia hingga saat ini belum menentukan lokasi pabrik Smelter di Kabupaten Gresik. Padahal sebelumnya sudah ada dua lahan yang dilirik oleh pemerintah untuk mendirikan pabrik Smellter tersebut.

Lokasi calon pabrik Smelter dimaksud adalah, di kawasan PT. PG (Petrokimia Gresik) dan kawasan JIIPE (Java Integrated Industrial and Ports Estate) di Kecamatan Manyar.

Belum adanya kepastian lahan PT. Smelter di Kabupaten Gresik diketahui dari pertemuan antara Panja (panitia kerja) Freeport DPR RI, Komisi VII DPRD RI, manajemen PT. Freeport Indonesia dan jajaran direksi PT. PG (Petrokimia Gresik), di Wisma Kebomas Petrokimia Gresik, Jumat (21/10).

Panja Freeport dan Komisi VII DPR RI datang ke PT. Petrokimia Gresik dalam rangka kunjungan kerja untuk memastikan lokasi Smelter dan kelanjutan proyek tersebut di Kabupaten Gresik.

Direktur Public Affair PT Freeport Indonesia (FI), Clementino Lamury di hadapan rombongan Panja Freeport dan Komisi VII DPR RI menyatakan, hingga sekarang PT. Freeport Indonesia belum menentukan lokasi lahan Smelter. Sebab, kondisi tersebut terkait dengan beberapa hal. Di antaranya, masalah biaya yang sangat besar.

Untuk biaya pembelian lahan PT. Freeport Indonesia membutuhkan dana sebesar 150 juta USD. Sedangkan, untuk pembangunan pabriknya membutuhkan dana sebesar Rp 2,2 miliar USD. "Kami masih mencari dana itu," katanya.

Dia menyatakan, pihaknya tengah mencari investor untuk mendanai pembangunan Smelter tersebut. "Kami tengah konsen untuk meneruskan kontrak Freeport di Papua," terangnya.

Sementara anggota Komisi VII DPR RI, Eni Maulani S (FPG) mengaku tak percaya jika Freeport tidak memiliki dana untuk investasi Smelter. "Kita akan mencari kebenarannya," ujarnya usai lakukan pertemuan dengan manajemen PT. Freeport Indonesia, Direksi PG dan pihak terkait.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO