
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, mengajak para orang tua dan keluarga ikut aktif berperan mencegah stunting. Dengan demikian, terwujud zero stunting dan generasi emas Indonesia.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang digelar Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN di Balai RW 04 Perumahan Taman Jenggala, Kelurahan Sidokare, Sidoarjo, Minggu (15/6/2025).
Di depan ratusan peserta sosialisasi yang terdiri dari ibu-ibu PKK, kader posyandu, dan ibu rumah tangga, Arzeti menyebut sejumlah langkah yang bisa dilakukan ibu-ibu untuk mencegah Stunting.
"Kita bisa bersama-sama untuk fokus pada gizi ibu hamil dan anak di setiap lingkungan rumah kita, terutama kebersihan lingkungan rumah dan sanitasi," ucapnya.
Ia menyebut, Kementerian Kesehatan saat ini juga gencar melakukan program air bersih dan sanitasi. Harapannya program itu bisa mendukung tumbuh kembang anak berjalan normal.
"Dan yang penting adalah peran orang tua dan keluarga. Jadi kita juga harus melibatkan suami, bapak dan anak untuk kita bersamai. Agar kesehatan keluarga kita bisa paripurna dan angka Stunting bisa kita tekan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Arzeti juga memberikan apresiasi terhadap Pemkab Sidoarjo yang telah gencar melakukan upaya nyata untuk menekan angka Stunting di Kota Delta.
"Dan kami di pusat akan terus mengawal dan melakukan terobosan-terobosan agar angka Stunting terus menurun," ujarnya.
Ia pun berharap ibu-ibu peserta sosialisasi menjadi agen perubahan dan menjadi corong untuk menyampaikan materi sosialisasi kepada generasi muda.
Arzeti juga mengajak ibu-ibu PKK, kader Posyandu dan ibu rumah tangga untuk aktif mendukung Program Bangga Kencana sebagai langkah nyata menciptakan keluarga yang berkualitas menuju Indonesia Emas.
Ditegaskan olehnya, keluarga berencana itu bukan sekadar slogan, tapi masa depan. Keluarga berencana, merupakan keluarga berkualitas untuk Indonesia Emas.
"Keluarga adalah garda terdepan dalam membangun bangsa. Oleh karena itu, setiap orang tua harus menjadi figur utama dalam mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai agama, ilmu, dan tanggung jawab," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Humas dan Informasi Publik BKKBN Jatim, Taufik Daryanto, yang menjadi narasumber, menegaskan pentingnya peran keluarga dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.
Menurut dia, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, melainkan juga pada keterlibatan aktif masyarakat, khususnya para orang tua.
“Program Bangga Kencana bukan hanya tentang pengendalian penduduk, tapi juga bagaimana kita membangun keluarga Indonesia yang sehat, produktif, dan berdaya. Melalui edukasi dan pelayanan program KB yang merata dan berkualitas, kita bisa mencegah lahirnya generasi stunting dan memperkuat ketahanan keluarga," paparnya.
Taufik juga menekankan pentingnya peran ibu dan ayah dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Menurutnya, pendampingan sejak dini, termasuk pada fase perencanaan keluarga, sangat penting untuk mencegah lahirnya anak-anak yang berisiko Stunting.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting terjadi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.
Stunting diukur berdasarkan tinggi badan anak dibandingkan dengan usianya. Anak yang tingginya berada di bawah batas ambang untuk usianya dianggap mengalami Stunting. (sta/mar)