Tuntutan Penutupan Graha Poppy Menguat, Anggota Dewan Nilai Pemkot Mojokerto Terlalu Lembek

Tuntutan Penutupan Graha Poppy Menguat, Anggota Dewan Nilai Pemkot Mojokerto Terlalu Lembek

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Desakan penutupan tempat hiburan Graha Poppy (GP) semakin menguat. Tidak hanya warga Kedundung, anggota Komisi II DPRD Edwin Endra Praja menyatakan seruan yang sama.

Politisi Gerindra itu mendesak karaoke dan cafe itu ditutup lantaran dianggap meresahkan. "Baiknya memang ditutup karena jam operasionalnya kerap melewati batas. Malah pernah sampai subuh, padahal aturannya jam 24.00 wib," ungkap Edwin, Minggu (1/5).

Edwin menyindir jika sikap pemkot terhadap GP terlalu lunak. "Desakan warga begitu kuat tapi pemkot menjawabnya dengan mediasi meja ke meja," kata Edwin yang juga warga Kedundung ini.

Seperti diketahui, pertemuan antara perwakilan warga Kedundung dengan menejemen GP telah beberapa kali digelar. Mulai dari mediasi yang dilakukan Dewan, Assisten, Pemkot dan berikutnya malah turun ke level kecamatan.

Padahal, Ketua DPRD, Purnomo, menyatakan merekom penutupan sementara atas tempat hiburan itu sampai ada pembenahan mulai dari polusi suara, parkir hingga purel tidak mengumbar aurat di luar.

"Kami berusaha tak merugikan kedua belah pihak. Makanya, kami merekomendasikan agar karaoke itu ditutup sementara," katanya.

Rekomendasi itu diberikan pada Pemkot dengan beberapa pertimbangan. Pertama, karaoke GP telah memiliki izin operasional hingga 2017, sehingga opsi rekomendasi ditutup permanen tentu tak mungkin. Lalu, Dewan menilai karaoke GP punya pelanggaran, namun dengan niat positif dari karaoke GP, pelanggaran itu bisa dibenahi.

Lihat juga video 'Pastikan Harga Stabil Jelang Idul Adha, Wali Kota Mojokerto Sidak Pasar Hewan dan Bahan Pangan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO