Wali Kota Mojokerto saat membuka kegiatan Sinergi dan Kolaborasi Posyandu di Bidang Sosial dalam Mewujudkan Ketahanan Keluarga
KOTA MOJOKERTO,BANGSAONLINE.com -Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari terus memperkuat peran Posyandu sebagai garda terdepan pembangunan manusia.
Tak hanya di bidang kesehatan, kini Posyandu juga didorong menjadi penggerak sosial dan ekonomi keluarga.
Hal itu disampaikan Ika Puspitasari saat membuka kegiatan Sinergi dan Kolaborasi Posyandu di Bidang Sosial dalam Mewujudkan Ketahanan Keluarga di Kelurahan Meri, Jumat (31/10).
“Sekarang, Posyandu tidak hanya fokus pada layanan kesehatan, tapi juga menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat di enam bidang pelayanan minimal atau enam SPM, termasuk bidang sosial,” tutur Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.
Menurutnya, kader Posyandu memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, terutama bagi warga berpenghasilan rendah.
“Kita ingin tidak hanya menjaga agar keluarga miskin tidak semakin menurun kondisinya, tetapi juga membantu mereka agar bisa naik kelas dan lebih produktif,” tegasnya.
Ning Ita mencontohkan, banyak ibu rumah tangga sebenarnya memiliki potensi untuk ikut menambah pendapatan keluarga.
Karena itu, Pemkot Mojokerto terus mendorong berbagai pelatihan dan program pemberdayaan perempuan agar mereka memiliki keterampilan dan mandiri secara ekonomi.
“Kalau sumber penghasilan keluarga hanya dari suami, risikonya besar ketika suami tidak bisa lagi bekerja. Maka istri harus kita bekali keterampilan agar keluarga tetap tangguh secara ekonomi,” jelasnya.
Selain itu, Ning Ita menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor antara Posyandu, kelurahan, dan dinas terkait agar penanganan masalah sosial di masyarakat dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.
“Kader Posyandu adalah ujung tombak kita. Mereka yang paling dekat dengan masyarakat, tahu kondisi sebenarnya di lapangan. Maka kolaborasi ini harus terus dikuatkan,” tuturnya.
Dengan sinergi lintas sektor, diharapkan setiap keluarga semakin tangguh, mandiri, dan berdaya.
“Kesejahteraan masyarakat tidak bisa dicapai sendiri. Kita harus bersama-sama bergandengan tangan untuk membantu sesama,” pungkas Ning Ita. (ris/van)











