
SITUBONDO,BANGSAONLINE.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besuki terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya di wilayah Situbondo bagian barat.
Upaya peningkatan tersebut difokuskan pada pengadaan alat penunjang medis baru guna melengkapi fasilitas yang sudah ada.
Direktur RSUD Besuki, dr. Imam Haryono, mengungkapkan bahwa alokasi anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) rutin tahun 2025 diarahkan sepenuhnya untuk pembenahan fasilitas tersebut.
"Untuk tahun ini, kita fokuskan pada pengadaan yang mendukung persyaratan BPJS, seperti tiga unit ventilator, troli, brankar, dan USG kandungan," ujar dr. Imam kepada BANGSAONLINE.com pada Jumat (14/10/2026).
Menurutnya, pengadaan alat penunjang kesehatan itu merupakan respons terhadap kebutuhan para dokter spesialis di rumah sakit.
Dengan tambahan peralatan medis tersebut, diharapkan kualitas layanan semakin meningkat dan proses diagnosa dapat dilakukan lebih cepat.
Diagnosa dan tindakan yang cepat, lanjut dr. Imam, secara langsung berdampak pada prioritas utama rumah sakit, yaitu keselamatan pasien.
"Angka harapan hidup (pasien) tentu akan meningkat," tegasnya.
Selama ini, keterbatasan peralatan medis menjadi salah satu kendala utama RSUD Besuki. dr. Imam mengakui bahwa pihaknya kerap terpaksa merujuk pasien ke rumah sakit di sekitar Situbondo.
"Rata-rata yang dirujuk ke RS Rinjani Paiton atau RS Bondowoso adalah karena keterbatasan alat yang ada di sini. Beberapa juga dirujuk karena kedekatan jarak," ucapnnya.
IA berharap, tambahan alat kesehatan penunjang dapat memperlancar peningkatan kualitas pelayanan, sejalan dengan visi dan misi Bupati Rio untuk memberikan layanan kesehatan tanpa batas dan sampai tuntas (Brantas).
"Akhirnya, diharapkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah barat, semakin baik, angka harapan hidup meningkat, dan angka kematian dapat diminimalisasi," pungkas dr. Imam. (sbi/adv)