Tahun Ajaran Baru, Sekolah Gratis Inisiasi Bupati Kediri ini Cari 100 Calon Siswa Terbaik

Tahun Ajaran Baru, Sekolah Gratis Inisiasi Bupati Kediri ini Cari 100 Calon Siswa Terbaik Calon siswa SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School saat mengikuti bootcamp. (Ist).

KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Seleksi penerimaan murid baru SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School telah memasuki tahapan bootcamp. 

Dari 186 calon siswa yang mengikuti bootcamp nantinya bakal diambil 100 siswa untuk bersekolah gratis di sekolah yang didirikan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana sejak 2023 itu.

Kepala Sekolah SMA Dharma Wanita 1 Pare, Nanang Sukarsono, menyampaikan, tahapan penerimaan murid baru tahun akademik 2025/2026 dimulai seleksi administrasi pada Februari-April 2025 lalu. Calon siswa yang masuk seleksi administrasi keseluruhan berjumlah 258 anak.

Untuk memastikan anak yang mendaftar berasal dari keluarga miskin, dilakukan seleksi home visit hingga didapatkan 220 anak untuk melanjutkan tahapan bootcamp. Hanya saja saat hari pertama ada 34 anak tidak hadir diantaranya mengundurkan diri.

Tahapan bootcamp diselenggarakan hingga Rabu (28/5/2025). Calon siswa selama dua hari menginap di sekolah dan menjalani berbagai kegiatan seperti ujian psikotes, tes Kesehatan, kemudian diadakan Focus Group Discussian (FGD), sharing session, termasuk tes literasi dan numerasi.

“Tahapan bootcamp ini berisi tes-tes yang kita perlukan, dan ini tahapan terakhir sebelum nantinya diputuskan calon siswa yang diterima maupun tidak, pengumuman inyasalloh nanti di tanggal 2 Juni,” katanya di hari pertama bootcamp pada Selasa (28/5/2025).

Dalam rangkaian kegiatan itu, lanjut Nanang, akan dilihat anak yang memiliki keinginan kuat untuk mengejar pendidikan dan mewujudkan cita-citanya.

Hal ini sebagaimana harapan Bupati Kediri mendirikan sekolah gratis itu untuk memberikan akses pendidikan bagi anak dari keluarga miskin yang memiliki keinginan bersekolah dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan derajat kesejahteraan keluarga.

“Mas Bupati (Dhito) memiliki kepedulian terhadap anak-anak miskin yang tidak sekolah. Sekolah ini didirikan untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin,” ungkapnya.

Selama menunggu proses pengolahan data hasil tes terhadap siswa, pihak sekolah sekaligus akan melakukan konfirmasi termasuk kepada orang tua. 

Pasalnya, 100 anak yang diterima menjadi siswa SMA Dharma Wanita 1 Pare, nantinya akan menjalani kehidupan berasrama selama 3 tahun.

“Setelah hasil seleksi diumumkan, untuk 86 anak yang tidak lolos seleksi mereka tetap bisa mendaftarkan sekolah SMA/SMK negeri (yang dikelola Pemprov Jawa Timur) lewat jalur afirmasi atau siswa miskin. Bukti anak ini diterima di sekolah bisa diajukan ke GNOTA untuk mendapatkan bantuan biaya pendidikan,” pungkasnya.(uji/van)