
BANGSAONLINE.com – Di hari kemenangan, tepatnya pada tanggal 1 syawal, Umat Islam berbondong-bondong untuk melakukan Sholat Idul Fitri setelah melalui Ramadhan.
Sholat Idul Fitri merupakan sholat sunnah muakkad, sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan bagi Umat Islam. Selain itu, Sholat Idul Fitri juga merupakan tanda berakhirnya Bulan Ramadhan sebagai ungkapan rasa syukur setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa.
Dalam pelaksanannya, sebagian Umat Islam menjalankan Sholat Idul Fitri di dalam masjid, sebagian menjalankannya di tanah lapang. Biasanya, orang-orang lebih memilih untuk sholat di tanah lapang karena lebih luas dan terbuka.
Lalu, apa hukum Sholat Idul Fitri di masjid atau di tanah lapang?
Sebenarnya, Sholat Idul Fitri tidak diharuskan untuk dilaksanakan di masjid. Faktanya, Sholat Idul Fitri dilakukan di lapangan terbuka pada masa Rasulullah SAW. Beliau dan para sahabatnya hanya melakukan Sholat Idul Fitri di masjid apabila hujan. Akan tetapi, Sholat Idul Fitri di masjid disarankan apabila kapasitasnya mencukupi.
Dalam kitab Al-Fiqh al-Manhaji’ala Madzhabil Imam asy-Syafi‘i karya Musthafa al-Khan, Musthafa al-Bugha, dan ‘Ali asy-Asyarbaji (juz I, hlm. 225), Imam Syafi’i menjelaskan:
أَنَّهُ إِذَا كاَنَ مَسْجِدُ البَلَدِ وَاسِعاً صَلُّوْا فِيْهِ وَلاَ يَخْرُجُوْنَ.... فَإِذَا حَصَلَ ذَالِكَ فَالمَسْجِدُ أَفْضَلُ
Artinya: “Jika masjid di suatu daerah luas (cukup menampung jamaah), maka shalatlah di masjid dan tidak perlu keluar... karena shalat di masjid lebih utama.”
Hal ini berarti, apabila suatu masjid dalam satu daerah dapat menampung jamaah Sholat Idul Fitri dengan jumlah yang banyak, maka dianjurkan untuk menjalankannya di dalam masjid.
Apabila masjid tersebut tidak dapat menampung jumlah jamaah yang ada pada suatu daerah, maka dapat dilakukan di tanah lapang. Namun, apabila luas masjid dan luas tanah lapang sama besarnya untuk menampung jamaah Sholat Idul Fitri, maka diutamakan untuk melaksanakannya di dalam masjid. (mg1)