
BANGSAONLINE.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberangkatkan sebanyak 241 mahasiswa dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi, Selasa (1/7/2025).
Pelepasan ini menjadi salah satu komitmen ITS dalam mewujudkan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam peningkatan budaya literasi masyarakat desa.
Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat ITS, Fadlilatul Taufany, membeberkan bahwa pemberangkatan mahasiswa dalam kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi krisis dan keterbatasan akses pendidikan. Dengan adanya tantangan tersebut, program KKN berfokus pada pemberdayaan masyarakat dalam bidang literasi melalui kerja sama dengan perpustakaan desa.
“Pemberdayaan ini harus dilakukan, sebab adanya skor Programme for International Student Assessment (PISA), yakni ukuran minat baca dari siswa dalam sebuah pendidikan, yang masih rendah di Indonesia dan SDM yang masih belum optimal,” tuturnya, Selasa (1/7/2025).
Lebih lanjut, Taufany menjelaskan KKN ini juga diikuti oleh 41 dosen pembimbing lapangan yang terpilih melalui koordinasi multidisiplin antardepartemen. Persyaratan mengikuti program KKN ini, mahasiswa minimal telah memasuki semester 5. Sedangkan, untuk persyaratan dosen pembimbing lapangan tetap pada keputusan hasil koordinasi.
Kegiatan ini juga dapat dikonversi menjadi mata kuliah KKN berdasarkan keputusan dari Wakil Rektor I ITS yang menangani bidang akademik dan kemahasiswaan.
Selain itu, pelaksanaan kegiatan ini menyasar pada 22 titik kawasan yang tersebar dalam dua kabupaten di Jawa Timur, yaitu Nganjuk dan Gresik. Program ini dilaksanakan selama 40 hari dengan dua kloter, dihitung dari hari ini tanggal 1 Juli hingga 20 hari ke depan untuk kloter pertama, dan berlanjut hingga hari ke-40 untuk kloter kedua.
“Sebanyak 22 titik kawasan ini tersebar dalam 14 desa di Nganjuk dan sisanya di Gresik,” jelas Taufany.
Pendanaan kegiatan KKN ini berasal dari Perpustakaan Nasional yang didukung oleh ITS. Melalui kolaborasi kedua pihak, program ini mendapatkan pendanaan sebesar Rp1 miliar yang akan digunakan untuk berbagai solusi inovatif.
“Dengan pendanaan sebesar itu, saya yakin KKN ini bisa berjalan dengan maksimal dan dapat menguatkan nama ITS menjadi kampus yang berdampak,” tandasnya optimistis.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja sama dan Kealumnian ITS, Prof Agus Muhamad Hatta, juga menyampaikan bahwa kegiatan KKN ini harus dilaksanakan. Sebab, menjadi salah satu parameter meningkatnya ranking dan kualitas kampus ITS lewat pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, program ini menjadi bagian dari 13 tematik solusi untuk negeri yang merupakani fokus dalam rangka Dies Natalis ke-65 dan Lustrum ke-13 ITS.
“Hal ini juga mengimplementasikan ilmu yang ada di kampus sebagai solusi bagi masyarakat,” ucapnya.
Harapannya, pelaksanaan kegiatan KKN Tematik Literasi ini dapat meningkatkan angka literasi masyarakat desa yang mana sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-1, 4, dan 10. Yaitu tentang pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, dan pengurangan kesenjangan. Dengan menargetkan penguatan kapabilitas sistem manajemen dalam desa, literasi keuangan, kesehatan, pangan, dan lingkungan desa, masyarakat diharapkan bisa lebih produktif serta aktif dalam berliterasi. (msn)