
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua Komisi III DPRD Gresik, Sulisno Irbansyah, mengungkapkan bahwa pengajuan anggaran perbaikan jalan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) 2025 masih tergolong minim, yakni hanya Rp 8 miliar.
Menurut dia, keterbatasan fiskal menjadi kendala utama Pemkab Gresik dalam mengalokasikan dana yang lebih besar.
"Kalau dilihat angkanya masih minim, pada RAPBD-P 2025 untuk perbaikan jalan kemarin diajukan Rp 8 miliar dan sekarang masih dalam tahap pembahasan di tingkat timang (tim anggaran) DPRD dan TAPD Pemkab Gresik. Kita tunggu hasil finalisasi pembahasan golnya berapa," ujar Sulis kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (20/8/2025).
Ia menilai angka tersebut belum ideal untuk mengatasi kerusakan jalan yang tersebar di berbagai wilayah kabupaten.
"Idealnya kalau kerusakan jalan kabupaten Gresik ini cepat teratasi, anggarannya lebih dari itu," imbuhnya.
Anggaran tersebut rencananya digunakan untuk perbaikan jalan dengan metode tambal sulam, yakni menutup lubang atau permukaan jalan yang mengelupas menggunakan aspal. Namun, Sulis mengakui masih banyak jalan rusak yang belum tertangani karena anggaran APBD 2025 telah habis.
"Saat ini memang masih banyak jalan yang rusak yang belum bisa diperbaiki karena anggaran pada APBD 2025 sudah habis. Kondisi ini menjadi keluhan masyarakat," ungkap anggota Fraksi PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, Pemkab Gresik telah mengalokasikan Rp 15 miliar dalam APBD 2025 untuk perbaikan jalan, namun dana tersebut telah terserap habis dalam 100 hari kerja awal pemerintahan Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Asluchul Alif, usai dilantik Presiden RI Pranowo Subianto pada 20 Februari 2025.
"Jadi anggaran Rp 15 miliar di APBD 2025 tidak cukup untuk perbaikan semua jalan kabupaten karena banyak yang rusak," tandasnya.
Sulis menjelaskan bahwa sebagian besar anggaran terserap untuk memperbaiki jalan yang terdampak banjir, terutama akibat luapan Kali Lamong.
"Anggaran Rp 15 miliar pada APBD kemarin digunakan Unit Reaksi Cepat (URC) untuk 100 hari kerja bupati wabup, anggaran sudah habis karena banyaknya banjir yang merendam jalan," ujarnya.
Ia berharap kerusakan jalan di Gresik bisa segera tertangani secara menyeluruh. Komisi III DPRD Gresik juga mendorong pembangunan jalan dengan konstruksi cor atau beton agar lebih tahan lama.
"Kalau jalan kabupaten semua dicor, berdasarkan paparan DPUTR butuh anggaran Rp 1,2 triliun," pungkasnya. (hud/mar)