ITS Jalin Kerja Sama dengan DNV, Dorong Kualitas Industri Maritim di Indonesia

ITS Jalin Kerja Sama dengan DNV, Dorong Kualitas Industri Maritim di Indonesia DNV Southeast Asia for Maritime’s Business Development Capt Gustad Hormazdi (kanan) saat kuliah tamu di ITS tentang dekarbonisasi, digitalisasi, dan transisi energi dalam industri maritim. (Ist)

BANGSAONLINE.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) jalin kerja sama dengan biro klasifikasi internasional asal Norwegia, Det Norske Veritas (DNV) dengan penandatanganan naskah Memorandum of Understanding (MoU) di Gedung Rektorat ITS, Selasa (3/6/2025).

Kerja sama tersebut guna memperkuat komitmen ITS dalam mendorong kemajuan kualitas industri maritim di Indonesia.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, Nurul Widiastuti mengungkapkan, terdapat banyak tantangan yang akan mewarnai dunia maritim di masa yang akan datang. Di antaranya terkait dengan Shipping 4.0, hilirisasi industri maritim, advance material for ships, net zero emission, dan isu-isu strategis lainnya.

“ITS sebagai institusi perguruan tinggi yang berfokus pada teknologi kelautan dan kemaritiman harus mempersiapkan strategi terbaik untuk menghadapi tantangan tersebut,” ungkapnya.

Guru Besar Departemen Kimia ITS itu menjelaskan, bahwa kolaborasi ini akan menghadirkan banyak kesempatan untuk menguatkan kualitas mahasiswa dan sumber daya manusia (SDM) ITS melalui peningkatan kualitas pendidikan dan riset.

Lebih rinci, Nurul menjelaskan, melalui kerja sama ini sivitas akademika akan mendapatkan akses atas standard, rules, dan guidelines DNV guna meningkatkan kualitas pembelajaran, riset, dan pengabdian kepada masyarakat (abmas) ITS. Kesempatan menjalankan kegiatan kerja praktik dan magang juga terbuka luas bagi sivitas akademika ITS.

“Pelatihan teknis di DNV juga akan didapatkan oleh para dosen muda ITS,” jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa sivitas akademika ITS dan DNV akan memaksimalkan kerja sama ini guna meningkatkan spektrum dan kualitas layanan kedua institusi. Diharapkan nantinya dapat mendukung kemajuan industri, khususnya dunia maritim di Indonesia.

“Serta menyongsong kontribusi yang lebih luas dari ITS dan alumninya di dunia maritim global,” imbuh Nurul.

Sementara itu, DNV Regional Manager Asia Pacific Energy System Brice Le Gallo menekankan bahwa kerja sama antara perguruan tinggi dan industri menjadi komponen vital. Melalui kerja sama ini dapat terbentuk ekosistem pendidikan yang kuat untuk membangun industri.

“Kedua belah pihak bersama membangun jembatan kolaborasi untuk terus berkembang,” tuturnya.

DNV sebagai salah satu biro klasifikasi terbesar dunia mampu menyediakan kebutuhan akan pengalaman kerja yang nyata untuk mempersiapkan mahasiswa ITS menghadapi dunia industri.

Di sisi lain, Brice menekankan bahwa industri maritim, tidak terkecuali DNV, juga membutuhkan perguruan tinggi untuk menyediakan inovasi dan SDM yang kuat.

Lebih lanjut, Brice menjabarkan pentingnya partisipasi mahasiswa ITS dalam tercapainya manfaat kerja sama ini untuk kemajuan industri. Maka dari itu, mahasiswa ITS harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan memanfaatkan kesempatan yang ada.

“Kolaborasi ini dilakukan untuk kepentingan mahasiswa dan dalam menjalankannya juga bersama mahasiswa,” tegasnya.

Sebagai bukti nyata transfer pengetahuan yang menjadi komitmen kedua belah pihak, turut dilaksanakan kuliah tamu yang menghadirkan DNV Southeast Asia for Maritime’s Business Development Capt Gustad Hormazdi. Dalam pemaparannya, Gustad menjelaskan pentingnya proses dekarbonisasi, digitalisasi, dan transisi energi dalam industri maritim. (msn)