Mahasiswi Jurusan Sastra Inggris di Surabaya Ditemukan Tewas Gantung Diri

Mahasiswi Jurusan Sastra Inggris di Surabaya Ditemukan Tewas Gantung Diri BPBD Surabaya saat mengevakuasi korban yang merupakan mahasiswi di salah satu universitas negeri di Surabaya jurusan Sastra Inggris. Foto: Ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Warga Gubeng Kertajaya, digegerkan adanya penemuan mahasiswa bunuh diri dengan cara gantung diri di sebuah kos-kosan mewah.

Korban tersebut, diketahui berinisial HNA (20), asal Sunter Jaya, Jakarta, dan seorang mahasiswi di salah satu universitas negeri di Surabaya, jurusan Sastra Inggris.

Korban berada di kos milik Dokter Junaidi, hampir satu tahun yang lalu.

Kanit Reskrim Polsek Gubeng, Ipda Dwi mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh temannya satu kampus, pada Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 17.45 WIB.

“Jadi salah satu teman korban sempat menelpon korban namun tidak ada jawaban, karena curiga teman korban meminta kunci pintu kamar kos korban kepada tuan kos Junaidi. Dan saat melihat di dalam kamar kos ternyata korban sudah tidak bernyawa dan menginfokan ke kami,” ujarnya, Selasa (19/8/2025) malam.

Mengetahui adanya mahasiswi bunuh diri, warga setempat pun berbondong-bondong untuk melihat peristiwa tersebut.

Ketua RT 8, Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Suherman menjelaskan, bahwa kos tersebut milik Junaidi yang terdiri dari 20 kamar kos. Menurut dia, pemilik kos tidak pernah memberikan identitas penghuni kos kepada RT setempat.

“Jadi kos kosan milik pak Junaidi ini ada 20 kamar, tapi para penghuninya tidak ada yang kenal karena selama ini pak Junaidi tidak memberikan foto copy KTP para penghuni kos. Selain itu para penghuni yang kebanyakan mahasiswa ini tidak mau diatur dan agak melawan ke warga kampung asli sini,” ujar Suherman.

Surat wasiat yang ditinggalkan mahasiswi dengan menggunakan bahasa inggris.

Sementara itu, warga sekitar, Sutrisno mengaku mendengar adanya jeritan dari kamar lantai 2, tempat mahasiswi tersebut tinggal.

“Sekitar pukul 16.45 wib saya sempat mendengar ada jeritan karena rumah saya lantai 2 mepet dengan kamar mahasiswi yang bunuh diri itu,” ujarnya.

Pihak Polsek Gubeng bersama BPBD Surabaya dan tim Inafis Polrestabes Surabaya melakukan evakuasi kepada korban.

Selama evakuasi dan pemeriksan di kamar kos korban ditemukan dua lembar surat wasiat yang bertuliskan dalam Bahasa Inggris.

Korban mahasiswi Sastra Inggris berpesan untuk meminta maaf kepada ayahnya, tentang suatu hal. 

Informasi dalam berita di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.

Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

(rus/rif)