SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penganiayaan yang diduga melibatkan IE, kader PDI Perjuangan di Sampang tampaknya bakal berbuntut panjang. Pasalnya, selain korban yang sudah melaporkan perbuatan pidana itu ke Polres Sampang, DPD PDI Perjuangan Jawa Timur juga sedang menelusuri peristiwa tersebut.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari Bisowarno mengaku belum mendapatkan laporan kasus yang diduga melibatkan kadernya, yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Sampang. Namun ia akan melakukan pengecekan terhadap peristiwa tersebut.
BACA JUGA:
- Dana Pinjaman Pemkab Sampang Senilai Rp13 M Bawa Petaka, Polda Jatim Periksa Kontraktor Lapen
- Respons Dinkes Sampang soal Dugaan Pemotongan Jaspel dan Mamin Pasien di Puskesmas Batulenger
- Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
- Pemkab Sampang Meriahkan Malam Idulfitri 2024 dengan Parade Takbir Keliling
"Belum dengar itu, saya cek dulu," kata perempuan yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (10/08/2022) malam.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Maskur, anggota LSM yang menjadi korban penganiayaan masih menjalani perawatan di RSUD dr Mohammad Zyn, Sampang. Ia mengaku jadi sasaran pengeroyokan karena menyoroti proyek Pokmas di Desa Baruh, Kecamatan Sampang.
Warga Kampung Gligis, Desa Gunung Maddah itu mengatakan bahwa gerombolan yang duga terdiri dari anggota dewan, Sekretaris Desa Pangelen, dan pihak pekerja pokmas mendatanginya di Jalan Saketeng, Desa Panggung, Kecamatan Sampang, sekitar pukul 13.00 WIB.
"Janjian di warung kopi untuk konfirmasi. Tapi pas datang lima orang itu menganiaya saya dengan tuduhan memberi tahu temuan ini kepada teman-teman saya, padahal saya tidak memberi tahu," ujarnya. (mdr/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News