Kendaraan Rem Blong Terus Memakan Korban, Komisi III DPRD Gresik Minta Pertanggungjawaban Dishub

Kendaraan Rem Blong Terus Memakan Korban, Komisi III DPRD Gresik Minta Pertanggungjawaban Dishub Ketua Komisi III DPRD Gresik, Sulisno Irbansyah.

GRESIK, BANGSAONLINE.com prihatin atas kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan jalan dan diakibatkan rem blong. Sehingga, insiden tersebut banyak menelan korban jiwa.

Seperti kemarin, sebuah truk kontainer Nopol L 9367 UX diduga rem blong menabrak Mobil Suzuki Ertiga Nopol W 1743 CW di pertigaan Jalan Raya Bungah, Kecamatan Bungah. Kecelakaan itu mengakibatkan pengendara Ertiga tewas di tempat.

"Kejadian seperti ini tak bisa dibiarkan. Kami memiliki fungsi pengawasan dan meminta pertanggungjawaban Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik dalam penegakan aturan terhadap angkutan jalan yang menjadi wewenangnya," ucap Ketua , kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (19/5/2022).

Menurut dia, memiliki wewenang menertibkan angkutan jalan yang dinilai tak layak jalan.

"Seperti insiden angkutan jalan rem blong. Itu menjadi wewenang dishub. Kok bisa kendaraan seperti itu bebas melakukan aktivitas, sehingga membahayakan pengguna lain," ucap anggota Fraksi PDIP ini.

Jika kecelakaan antara kontainer dengan Ertiga benar karena rem blong, patut dipertanyakan kelayakan kendaraan saat uji kir.

"Uji kir itu menjadi wewenang Dishub, untuk menyatakan layak tidakmya angkutan jalan diizinkan beroperasi. Kan di Dishub itu saat dilakukan uji kir," tuturnya.

Namun, jika kontainer tersebut berplat luar Gresik, dan melakukan uji kir di luar Gresik, maka Dishub pun tetap punya wewenang dan tanggung jawab melakukan pengawasan dan penertiban kendaraan angkutan jalan yang tidak layak dan melintas di Kabupaten Gresik.

"Kan dishub bisa merazia angkutan jalan yang tak layak. Pertanyaannya, apakah dishub sudah sering melakukan razia angkutan jalan? Faktanya masih sering terjadi insiden. Bahkan, di sekitar pertigaan Jalan Raya Bungah itu sudah berkali-kali," paparnya.

Sehingga, politikus asal Wringinanom ini meminta kepada agar intens melakukan razia angkutan jalan. Tak hanya menyasar angkutan jalan yang tak layak jalan, angkutan jalan yang kapasitasnya melebihi tonase jalan yang ada di Kabupaten Gresik pun harus dirazia.

"Banyak angkutan jalan yang lalu lalang di Gresik itu melebihi tonase jalan. Ada yang bakmya dimodifikasi sehingga muatannya lebih banyak. Kendaraan angkutan jalan modifikasi seperti itu membahayakan kalau jalan karena tak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk kelaikan jalan," ungkapnya.

Sulis menambahkan, banyaknya lalu lalang kendaraan angkutan jalan yang melebihi tonase jalan, membuat jalan pemerintah cepat rusak. Ia lantas mencontohkan, banyaknya kendaraan yang memuat tambang di wilayah Gresik selatan yang tonasenya tak sesuai kelas jalan.

"Sehingga, jalan banyak ambles, dan rusak. Kendaraan seperti itu harus ditertibkan," pungkasnya. (hud)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO