Dewan Sayangkan Pemangkasan Ribuan Kader Kesehatan di Surabaya

Dewan Sayangkan Pemangkasan Ribuan Kader Kesehatan di Surabaya Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Mochamad Machmud (bertopi).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Mochamad Machmud, menyayangkan pemangkasan ribuan yang dilakukan pemerintah daerah setempat. Menurut dia, apa yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini menjadi persoalan serius dan harus dituntaskan.

"Ribuan kader dikurangi, padahal selama ini para kader ini dipuja-puja, mereka ini kerjanya multi-fungsi, dari ngurusi jalan rusak harus laporan, orang meninggal, rumah tangga tidak harmonis, mereka diminta untuk menangani, ini kan kerja yang luar biasa, kerja pemkot saja tidak segitunya," ujarnya, Senin (28/2).

Bahkan, kata Machmud, peningkatan honor yang telah disepakati dari Rp28 ribu menjadi Rp400 ribu itu merupakan sesuatu yang fantastis. Kenaikan ini tak hanya untuk , namun juga lansia, modin, RT, RW, dan LKMK.

"Secara kasat mata, dalam hitung-hitungan sederhana saya, total mencapai Rp554,8 miliar. Bagi kami tidak masalah, saya setuju karena untuk kader. Tapi dalam perjalanan tiba-tiba semua dipangkas. Bukan nominal honornya yang dikurangi tapi jumlah kadernya yang dikurangi, ini yang menjadi masalah," paparnya.

"Saya menduga ini dilakukan karena menjadi beban yang berat bagi pemkot, apa yang diucap wali kota tidak sesuai kenyataannya, tidak mencapai target pendapatan pemkot yang seperti diharapkan," tuturnya menambahkan.

Ia menilai, perlu adanya transparansi anggaran. Machmud meminta sekaligus berharap agar, , untuk tetap fokus dan tidak perlu panik.

"Pak Eri tenang saja, menarik nafas dalam-dalam, biar tidak menimbulkan korban yang lebih banyak lagi. Kalau jadinya seperti ini menjadi gejolak di lapangan," kata anggota itu.

Dalam waktu dekat, ia akan mempertanyakan kebijakan pemerintah daerah setempat dalam melakukan estimasi penganggaran saat rapat badan anggaran di DPRD Kota Surabaya.

"Nanti akan kami tanya di rapat banggar, karena ini lembaga politik. Ada apa ini kok semua ini bisa terjadi? Kenapa kok tidak diestimasi dengan baik? Saya hanya menduga kader dikorbankan, semoga dugaan saya salah," pungkasnya. (nng/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO