Siapa Sekda Gresik yang Dipilih Gus Yani?

Siapa Sekda Gresik yang Dipilih Gus Yani? M Syuhud Almanfaluty. foto: bangsaonline.com

Oleh: M. Syuhud Almanfaluty --- Rekomendasi penetapan tiga Calon Sekretaris Daerah (Sekda) sudah turun dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Begitu juga Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Republik Indonesia.

Ketiga calon tersebut secara urut abjad adalah, Asisten Abu Hasan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Achmad Washil Miftachul Rahman, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Budi Rahardjo.

Saat ini, bola penentuan calon terpilih berada di gengaman tangan , Fandi Akhmad Yani. Sebab, dia yang memiliki hak prerogatif (hak mutlak) untuk memilih calon pembantunya untuk duduk di top leader birokrasi Gresik.

"Rekomendasi calon sekda sudah turun. Sekarang nama calon sekda ada di genggaman (bupati). Genggamannya belum dibuka," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) , dr. Adi Yumanto.

Sejauh ini, siapa dari tiga Calon yang dipilih bupati masih tertutup rapat. Belum ada bocoran sama sekali.

Penentuan memamng merupakan hak prerogatif bupati. Siapa pun tak boleh mencampuri. Namun praktiknya tak mudah seperti membalik telapak tangan.

Hal ini tak lepas dari jabatan politik yang disandang bupati. Dia bisa menjadi bupati karena tak lepas dari dukungan 6 partai politik pengusung.

Yaitu, Partai Golkar dengan 8 kursi. Partai PDI Perjuangan dengan 6 kursi. Partai Nasdem dengan 5 kursi. Partai Demokrat dengan 4 kursi. Serta, Partai PPP dan PAN masing-masing dengan 3 kursi.

Selain itu, dukungan kepada Fandi Akmad Yani, yang akrab dipanggil juga dari kalangan tim sukses lain, mulai para kiai, organisasi kemasyarakatan, dan komponen lain.

Makanya, tak bisa ditampik tarik-menarik kepentingan (oligarki) dari mereka dalam penentuan jabatan .

Untuk itu, Bupati jelas akan bertindak sangat hati-hati dalam memutuskan pilihan yang akan membantu tugas-tugasnya.

Tentu kehati-hatian itu berdasarkan pertimbangan logis dan politik. Bupati tak akan bisa mengesampingkan psikologi para pendukung, baik dari partai politik, maupun tim.

Mengapa? Bupati baru menjabat 1 periode (2021-2024). Tentu masih punya kepentingan lagi untuk maju suksesi Pilkada Gresik pada bulan November tahun 2024.

Karena itu, jika kepentingan para pendukung tak terakomodir, atau Bupati tak bisa meyakinkan para partai pendukung dan tim, maka hal itu akan menjadi batu sandungan dalam pemberian dukungan pada Pilkada 2024.

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO