IWAPI Lamongan Kenalkan Kembali Gaun Pengantin Adat Bekasri

LAMONGAN (BangsaOnline) - Dihadapan ratusan wanita pengusaha di Lamongan yang tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (), Pengantin Adat Bekasri dikenalkan lagi di Pendopo Lokatantra. Pengantin Adat Bekasri adalah baju adat pengantin khas Lamongan.

Di tempat yang sama, Selasa (17/3) Ketua Dewan Pengurus Daerah Propinsi Jawa Timur Wiwik Sunarti, melantik kepengurusan DPC Kabupaten Lamongan periode 2014-2019. Ketua DPC Kabupaten Lamongan dijabat oleh Sri Wahyuni dengan Pelindung Bupati Fadeli dan Penasehat Mahdumah Fadeli.

"Saya memberikan selamat atas terpilihnya kepengurusan yang baru DPC Kabupaten Lamongan. Saya sangat mendukung kegiatan ini karena para anggota juga ikut berperan dalam menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Lamongan. Semoga SDM wanita di Lamongan semakin maju dan mampu bersaing dengan kota/kabupaten lain", pesan Fadeli.

Dijelaskan oleh salah satu budayawan Lamongan, Eko Budi Sugiarto, bahwa Bekasri berasal dari kata "beg" yang berarti penuh dan "kasri" yang berarti indah yang jika digabung menjadi penuh keindahan. Ditambahkannya, Pengantin Bekasri menggambarkan suasana kerajaan atau tumenggungan di Lamongan pada masa lalu. Dalam pakem Bekasri, kedua mahkota baik mempelai pria maupun wanita yang dihiasi oleh cunduk mentul atau kembang goyang yang seraya bergoyang saat berjalan menggambarkan kegembiraan diantaranya keduanya.

Kedua mempelai, lanjut dia, menggunakan sumping (mawar melok) dan untaian bunga melati, yang merupakan maskot Lamongan, berujungkan kembang kanthil.

"Maknanya, dalam mengarungi bahtera rumah tangga agar selalu berperilaku terpuji sehingga namanya harum di tengah masyarakat, " katanya menjelaskan.‎

Selain itu, mempelai juga menggunakan badongan (kalung) bertahtakan permata bermotif lung-lungan (pohon gadung) selur yang banyak didapati sebagai hiasan makam atau gapura Sendang Dhuwur.

Kemudian warna dasar baju pengantin yang berwarna hijau menyimbolkan kemakmuran. Sedangkan hiasan warna kuning keemasan menyimbolkan kejayaan dan kewibawaan. "Pengantin Bakasri ini memang mengambil duduk dan dudah tradisi Kabupaten Lamongan," ujarnya.

Acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih 250 peserta yang terdiri dari anggota baik dari Kabupaten Lamongan maupun kota lain di Jawa Timur. Seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, Batu, Mojokerto, dan Jember

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO