Batu Akik asal Pandiyangan Sampang Diburu, Pernah Dibeli Bang Yos Seharga Rp 500 Juta

Batu Akik asal Pandiyangan Sampang Diburu, Pernah Dibeli Bang Yos Seharga Rp 500 Juta Batu Akik asal Pandiyangan Sampang. foto: Bahri/BangsaOnline.com

SAMPANG (BangsaOnline) - Satu lagi potensi alam di Desa Pandiyangan Kecamatan Robatal, Sampang yang mulai dibicarakan publik. Ternyata di Desa Pandiyangan itu menyimpan sejuta potensi alam berupa berkwalitas yang saat ini digemari hampir semua kalangan.

Baru-baru ini, terungkap asal Desa Pandiyangan milik H. Abdus Said terjual Rp 500 juta kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Kemudian milik tokoh masyarakat setempat KH. Ruslan yang dikenal pusar bumi badar ditawar warga Malaysia dengan harga diatas Rp.170 juta.

Warga yang mengetahui bahwa asal Desa Pandiyangan sangat berkwalitas, saat ini mereka hampir semua mencari ini. Batu akik Pandiyangan bisa dicari di bantaran sungai Dusun Kemiri Desa Pandiyangan dan pinggiran hutan sepanjang sungai yang mengalir.

"Biasanya mas, untuk dapat disini sesudah turun hujan, warga mencari di dasar sungai yang terbawa arus. Yang jelas, tidak semua orang bisa dapat ini, karena disana ada makam kramat yang dipercaya sebagai penunggunya," ucap Pusino mantan Apel (Ketua RT) Dusun Berlantong Desa Pandiyangan.

H. Abdul Sa'id menceritakan sekitar tahun 1972 dia menemukan yang berlambang bendera merah putih dan ditaruh didalam gelas. Kemudian pada tahun 1984 yang ditaruh didalam gelas tersebut berkembang penuh berbentuk gelas dengan memunculkan nama Soetiyoso atau Bang Yos mantan gubernur DKI Jakarta.

"Batu akik yang saya taruh didalam gelas berkembang seperti gelas dan ada nama Bang Yos mantan gubernur DKI Jakarta," ujar penemu akik pertama kali ini.

Dia juga menyatakan sebelum menemukan pernah bermimpi menjadi makmum, dan dalam mimpi itu imamnya jatuh, sehingga dia yang menggantikan menjadi imam. Selain itu, ia juga pernah bermimpi ada seseorang yang memberikan batu untuk ditaruh dalam gelas. "Dalam mimpi itu perasaan saya ada yang memberikan batu untuk ditaruh dalam gelas," lanjutnya.

Saat ini di Desa Pandiyangan banyak pemburu akik yang berdatangan kesana, malah ada yang sampai bermalam. Warga yang datang tidak hanya warga desa tetangga tapi dari Bangkalan, Sumenep hingga warga Situbondo.

"Untuk kwalitas kelas sedang, warga menjual yang didapat kisan harga Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta. Tapi batu yang pamornya hidup dan bercorak, harganya sudah jutaan rupiah," tambah Syaiful Arifin salah satu kolektor di Pandiyangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO