LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Event Batu Akik Pirus dan Bulu Macan yang diadakan oleh Komunitas Pirus (Kopi) Lumajang diprediksi akan tetap ramai. Meski tak seramai tiga tahun sebelumnya, ketika batu akik berada di puncak popularitasnya.
Para pecinta baru akik tetap menyukai perhiasan yang nampak bagus dikenakan di jari maupun dibuat kalung. Apalagi batu mulia jenis Buku Macan asal Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang.
BACA JUGA:
- Kondisi Bangunan Memprihatinkan, SMAN 1 Pronojiwo Ajukan Bantuan Perbaikan
- Lumajang Sat Set Bangun Negeri Digelar, Kampanye Ganjar-Mahfud di Stadion Yosowilangun
- Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Antarpulau dari Lumajang di Pamekasan
- Prediksi Cuaca di Lumajang pada 8 Januari 2024 Oleh BMKG: Cerah Berawan
Ya baru, asal Lumajang ini tetap bertahan meski popularitas batu akik mulai merosot. Satu bongkahan batu bulu yang dimiliki seorang kolektor dari Jakarta, Gery Olaviano menyebut, harganya kisaran di atas Rp 1 miliar lebih. Mahalnya harga batu tersebut lantaran bentuknya begitu unik.
Gery Olaviano mengatakan, pihaknya tidak akan menjual batu tersebut kepada siapa saja. Pasalnya, niatan itu dilakukan lantaran untuk mendedikasikan kepada masyarakat Lumajang.
"Saya tidak akan menjualnya. Jika soal harga kisaran diatas satu miliar," ungkapnya.
Menurut Gery, Ia mendapatkan bongkahan bulu macan cukup lama, sekitar tahun 1979 lalu. Batu akik belum booming seperti tiga tahun sebelumnya.