KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kepala Cabang BPJS Kediri Suharno Abidin beserta Staf Kepesertaan Zakki bersilaturrahim ke Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kediri, Selasa (3/8) kemarin.
Kedatangan pimpinan BPJS tersebut dalam rangka menjajaki kerja sama layanan BPJS Ketenagakerjaan bagi elemen-elemen yang ada di Nahdlatul Ulama Kota Kediri.
BACA JUGA:
- Ini Tujuan Direktur TI BPJS Kesehatan Kunjungi RSU Arga Husada Kediri
- Buka Pondok Ramadan TP PKK Kota Kediri, Zanariah: Investasi Terbaik adalah Bekali Anak dengan Moral
- Jamin 27.272 Petani Tembakau dan Pekerja Rentan, Pemkab Mojokerto Sabet Paritrana Awards
- Pj Gubernur Jatim Minta Semua Stakeholder Wujudkan Universal Coverage untuk Pekerja
Suharno menyampaikan bahwa di Kota dan Kabupaten Pasuruan kerja sama tersebut telah dilaksanakan, terutama bagi guru di madrasah diniyah dan pondok pesantren.
“Mungkin kita bisa mencontoh mereka (Kota dan Kabupaten Pasuruan) untuk memfasilitasi keikutsertaan guru madin dan ponpes di keselamatan kerja dan jaminan kematian, bahkan bisa juga untuk dana pensiun dan hari tua,” tutur Suharno seperti dilansir nukotakediri.or.id, Selasa (3/8).
Dijelaskan oleh Suharno, bahwa BPJS Ketenagakerjaan memiliki empat program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), serta Jaminan Pensiun (JP). Adapun iuran untuk JKM dan JKK kisaran 0,24 persen hingga 1,74 persen apabila gaji pegawai dihitung sesuai UMR Kota Kediri.
“Buat fasilitas yang bakal dibayarkan oleh pemberi kerja atau perusahaan dengan persentase yang berbeda-beda tergantung dari besarnya risiko. Kisaran sebelas ribuan kalau mengacu UMK Kota Kediri untuk JKM dan JKK,” kata Suharno.
Ketua PCNU Kota Kediri KH. Abu Bakar Abdul Jalil menyambut baik hal tersebut. Gus Ab, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa di Nahdlatul Ulama terdapat pengurus cabang, lembaga, badan otonom mulai dari tingkat cabang sampai ranting atau kelurahan.