Dahlan Iskan Minta Maaf, Abaikan Si Cantik Rambut Keriting, Nulis Rp 2 Triliun Hingga 4 Tulisan

Dahlan Iskan Minta Maaf, Abaikan Si Cantik Rambut Keriting, Nulis Rp 2 Triliun Hingga 4 Tulisan Dr dr Karina. Foto: disway

SURABAYA, BANGSAONLINE.com Dahlan Iskan secara tulus minta maaf karena selama ini telah abai terhadap hasil temuan dr Karina. Dokter cantik berambut keriting. Wartawan kondang itu malah banyak menulis tentang sumbangan Rp 2 triliun keluarga Akidi Tio kepada yang kini bermasalah.

Lalu apa pentingnya berambut keriting itu? Silakan simak tulisan wartawan terkemuka asal Takeran Magetan Jawa Timur itu di BANGSAONLINE.com di bawah ini:

SAYA minta maaf kepada Karina. "Maafkan kalau saya baru kenal Anda sekarang," ujar saya pada Si rambut keriting yang cantiknya bertambah-tambah karena gaya rambutnya itu.

Saya tulus. Harusnya saya sudah menulis tentang Karina enam bulan yang lalu: ketika dokter ahli bedah plastik ini menemukan terapi ''aaPRP'' untuk pasien Covid-19.

Maafkan saya. Ilmu pengetahuan begitu penting, tapi saya begitu abai. Kok saya pilih menulis Perjuangan 2 T. Menunggu 2 T. Pusing 2 T. Bantuan 2 T. Sampai empat tulisan dalam seminggu. Seperti pandemi Covid baik-baik saja. Padahal yang meninggal akibat Covid menjadi yang tertinggi di dunia selama seminggu kemarin.

Itu bisa dicegah kalau saya memperhatikan Karina sejak enam bulan lalu. Setidaknya tiga bulan terakhir.

Apa yang ditemukan dan dilakukan Karina ini begitu pentingnya. Apalagi cara Karina ini orisinal Indonesia. Penemuan Karina sendiri. Pertama di dunia.

Juga: begitu murahnya –dibanding obat Actemsra yang langka itu.

Mungkin ada yang skeptis: Karina tahu apa. Dia kan ahli bedah plastik. Yang hanya memanjakan wanita yang ingin cantik.

Karina kini bukan hanya ahli bedah plastik. Dia saya anggap sudah menjadi ilmuwan penting yang harus diperhatikan Indonesia. Tinggal kita mau atau tidak. Kita cukup rendah hati atau tidak untuk mengakui kehebatan orang lain.

Dr dr Karina juga ahli stemcell. Dan kini bisa disebut ahli ''aaPRP''. Dia memberi tambahan ''aa'' di depan ''PRP''. Untuk terapi penyembuhan Covid-nyi ini. Agar PRP tidak lagi hanya diasosiasikan dengan urusan kecantikan.

Bangganya lagi: Karina full produk lokal. Dia dokter lulusan UI. Spesialis di UI. S-2 di UI. Meraih gelar doktor juga di UI –di usia 45 tahun, 2019.

Suami Karina juga produk UI: dokter ahli kandungan. Sang ibu juga UI: dokter ahli kulit. Hanya ayahnya yang insinyur: ITB.

Kini Karina sudah memiliki hak paten: bagaimana bisa mendapatkan 1,5 miliar stemcell dari lemak pasien. Dia lah yang menemukan bagaimana caranya dan pakai enzim kadar berapa.

Saya akan menulis soal itu lain kali.

Sekarang soal ''aaPRP'' dulu.

Selama ini dr Karina memang sudah dikenal sebagai ahli PRP –semua wanita cantik tahu itu. Juga wanita yang ingin cantik.

Dokter Karina bisa mempermuda wajah wanita lewat PRP. Kalau ada yang mau saya juga bisa tulis lain hari.

Klik Berita Selanjutnya

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO