
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dalam suasana hangat penuh kekeluargaan, Panitia Persiapan Ruwatan Negara menyambangi kediaman Dahlan Iskan di villa miliknya di Mojokerto akhir pekan lalu.
Agenda tersebut merupakan bagian dari ikhtiar menghimpun restu spiritual dan dukungan moral menjelang pelaksanaan Ruwatan Negara bertema “Indonesia Mercusuar Perdamaian Dunia.”
Ketua Harian Situs Persada Sukarno, Kushartono, menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan akan digelar bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2025, serta Hari Lahir Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 18 Agustus 2025, di Situs Persada Sukarno, Ndalem Pojok, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
“Kami bersama tim memohon doa restu Pak Dahlan Iskan dan menyampaikan sejumlah data penting, termasuk narasi sejarah Ploso, Jombang sebagai tempat kelahiran Bung Karno. Harapannya, niat baik ini menguatkan cita-cita Indonesia sebagai mercusuar perdamaian dunia,” ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (14/7/2025).
Selain berbagi gagasan, panitia juga menyerahkan buku 'Kembali kepada Kemerdekaan Bangsa Indonesia', sebuah bunga rampai pemikiran tokoh nasional lintas disiplin seperti almarhum KH Agus Sunyoto, Prof. Dr. Sunarto, Edi Wahyono, Ir. Edi Setiawan Besar, Kushartono, Umul Khoirani, dan sejarawan Asvi Warman Adam.
Menurut Kushartono, Dahlan Iskan merupakan sosok penting yang memiliki kepedulian tinggi terhadap spirit kebangsaan dan spiritualitas Nusantara.
“Pak Dahlan selalu memberi teladan untuk merawat kejujuran, keberanian, dan spiritualitas bangsa. Semoga beliau berkenan mendukung agar ruwatan ini berjalan penuh manfaat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Ruwatan Negara, Lukito Sudiarto, menambahkan bahwa Ruwatan Negara bukan sekadar ritual, melainkan menjadi momentum reflektif untuk meneguhkan jati diri bangsa di tengah tantangan global.
“Kami mohon doa restu kepada seluruh rakyat Indonesia. Semoga Ruwatan Negara ini berjalan lancar, selamat, dan membawa berkah untuk negeri tercinta,” ujarnya. (uji/mar)