
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sejumlah komunitas bersama para tokoh dan sesepuh menggelar acara doa serta tasyakuran di Situs Bung Karno, Ndalem Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Selasa (30/9/2025) malam. Kegiatan ini digelar sebagai bentuk rasa syukur sekaligus mengenang momen bersejarah ketika Presiden Soekarno menyuarakan Pancasila di Sidang Umum PBB pada 30 September 1960.
Ketua Harian Situs Persada Soekarno Ndalem Pojok, Kushartono, menyampaikan bahwa acara ini juga sekaligus memperingati penobatan Soekarno sebagai Pahlawan Asia Afrika.
"Acara ini juga sekaligus untuk memperingati penobatan Soekarno sebagai Pahlawan Asia Afrika, sebuah gelar kehormatan yang menegaskan peran besar Presiden Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa dunia," ucapnya.
Ia menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar mengenang sejarah, tetapi juga menghidupkan kembali pesan universal Bung Karno tentang jiwa Pancasila, perpaduan nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan, atau 'Manunggaling Kawulo Gusti', sebagai landasan perdamaian dunia.
“Melalui doa dan tasyakuran ini, kita ingin mengingatkan kembali pesan Bung Karno bahwa dengan Pancasila kita bangun dunia baru ‘To Build The World Anew’ dengan nilai-nilai Ketuhanan sesuai agama dan keyakinan masing-masing, serta menebarkan kasih sayang kepada sesama manusia. Maka pasti dunia akan damai sejahtera,” paparnya.
Kushartono juga menyebut kegiatan ini memiliki nilai strategis untuk mengingatkan generasi muda agar tidak tercerabut dari akar sejarah bangsa.
Menurut dia, peringatan ini bukan sekadar ritual, melainkan momentum untuk meneguhkan kembali Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan mengenang jasa besar Bung Karno di panggung dunia.
"Dalam pidatonya di PBB tahun 1960, Bung Karno menawarkan Pancasila sebagai ideologi yang bersifat universal dan dapat diadopsi oleh negara-negara lain di dunia, karena nilai-nilai seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Nasionalisme, Demokrasi, dan Keadilan Sosial bersifat internasional,” pungkasnya. (uji/mar)