Bantu Produk Tembus Pasar Internasional, Gubernur Khofifah Launching Rumah Kurasi di Kota Kediri

Bantu Produk Tembus Pasar Internasional, Gubernur Khofifah Launching Rumah Kurasi di Kota Kediri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov Jatim Difi A Johansyah saat memberi keterangan kepada wartawan usai me-launching Rumah Kurasi di Hotel Grand Surya, Kota Kediri, Selasa (27/7). foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com menjadi angin segar dan harapan baru bagi sektor UMKM di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini. Belum diluncurkan saja, manfaatnya sudah dirasakan pelaku usaha yang produknya bisa tembus pasar internasional.

Tidak tanggung-tanggung, permintaan pasar luar negeri terhadap produk tersebut mencapai 6 ton per bulan.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat launching di Hotel Grand Surya, Kota Kediri, Selasa (27/7).

Gubernur Khofifah berharap setelah di Kota Kediri, rumah kurasi juga bisa dikembangkan di kota dan kabupaten lain di Jawa Timur. Rumah kurasi menurutnya membantu produk-produk yang memungkinkan dibantu aksesnya ke pasar luar negeri.

Ia berharap hal itu bisa menjadi energi baru, harapan baru, energi positif untuk UMKM di saat pandemi saat ini. Khofifah mengungkapkan, 57,25 persen UMKM berkontribusi pada PDRB Jawa Timur.

“Hari ini saya rasa kita mendapatkan energi positif. Bahwa masih ada ruang untuk bisa menggerakkan ekonomi kita, terutama pelaku UMKM kita di saat pandemi sekarang. Ini butuh proses untuk bisa terstandarisasi sesuai dengan kualifikasi di masing-masing negara. Jadi partnership antara BI, Kadin, BNSP, pemerintah kabupaten/kota dan pemprov menjadi penting,” ujar Gubernur, Selasa (27/7).

Abdullah Abu Bakar kepada wartawan mengatakan bahwa rumah kurasi sudah lama digagas di Kota Kediri. Rumah kurasi sudah berjalan tahun 2020 hingga sekarang di-launching.

“Awalnya mendorong dari UMKM yang ada di Kota Kediri untuk masuk ke marketplace. Dari evaluasi, produk yang dikurasi semakin banyak. Permintaan untuk produk sudah ada. Saya sepakat bahwa UMKM itu sebenarnya tidak perlu tinggi standarnya. Yang penting good looking, eye catching produk itu dan rasanya masuk,” ujar Mas Abu, sapaan .

Sedangkan Pimpinan sekaligus Ketua Kadin Kota Kediri M Solikin mengatakan, target pasar untuk tahap pertama difokuskan ke negara-negara ASEAN.

Terkait produk makanan, lanjut Solikin, ada dua hal penting yang dibutuhkan. Yaitu tidak harus bersertifikasi yang terlalu tinggi dan memiliki masa kedaluwarsa minimal delapan bulan.

Lebih lanjut Sholikin mengatakan, yang terpenting ke depan setiap daerah harus ada tenaga kurator, instruktur dan asesor yang bersertifikasi resmi dari BNSP.

“Jadi, rumah kurasi yang kita buat betul-betul bersertifikasi. Sehingga apabila produk hasil kurasi masuk pasar modern bisa langsung diterima. Saya berharap kepada seluruh UMKM, ayo kita masuk rumah kurasi. Apa yang kurang nanti bisa kita bantu, kita kondisikan. Harapan kita, berawal dari Kota Kediri akan menjadi nasional dan membawa nama Jawa Timur,” harap Sholikin.

Hadir saat launching rumah kurasi tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov Jatim Difi A Johansyah, Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Sofwan Kurnia, dan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. (uji/ian)

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO