"Saya ingin Bupati dan Wabup Blitar, supaya bisa langsung membedah jenisnya apa, nilai investasinya berapa, sumber pembiayaan yang ada dalam provincial management office (PMO) berapa, Ini semua memerlukan pembahasan bersama, kontinyu dan detail," urai orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Khofifah juga menyampaikan potensi Kabupaten Blitar yang terus dikembangkan di antaranya ayam dan telur. Dalam hal ini, stabilisasi harga ayam dan telur menjadi hal yang penting. Sebab, akan sangat berpengaruh pada para peternak-peternak ayam petelur maupun ayam potong yang ada di Kabupaten Blitar.
Di sisi lain khusus untuk Wali Kota Blitar Santoso dan Wakil Wali Kota Tjutjuk Sunario, Gubernur Khofifah memesankan dalam Perpres 80 Tahun 2019 itu ada proyek strategis nasional yaitu pengembangan wisata Kompleks Makam Bung Karno, Perjuangan PETA, dan Kampung Kreatif.
Proyek itu akan didanai dengan sumber pembiayaan dari APBN dengan nilai Rp 66,7 miliar. Khofifah berpesan agar pemda memberi dukungan percepatan dan pengembangan yang strategis.
"Ini bisa menjadi gravitasi ideologis, gravitasi sosial ekonomi, bahkan secara geopolitik gravitasinya akan luar biasa dari potensi yang dimiliki Kota Blitar ini. Jadi hadirnya makam proklamator Bung Karno di sini, saya berharap akan bisa menyiapkan kawah candradimukanya bagi pemimpin-pemimpin di negeri ini," tegas Khofifah usai mengikuti sertijab Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar.
Sehingga Kota Blitar akan menjadi pusat referensi dari pembangunan persatuan, nasionalisme dan proses membangun NKRI.
"Nasionalisme dan proses membangun persatuan dan kesatuan dalam kerangka NKRI itu adalah sesuatu yang inheren yang hadir dari seluruh ruh pemimpin negeri ini. Kalau bisa disiapkan di Kota Blitar ini, maka gravitasinya akan lebih kuat lagi, terlebih program ini ada di Perpres 80 untuk penguatan Makam Bung Karno," pungkas Gubernur Khofifah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News