OCBC NISP Punya Solusi Keuangan Pebisnis Perempuan

OCBC NISP Punya Solusi Keuangan Pebisnis Perempuan Dari kiri: MC, Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja, dan Pemilik Purana Design; Mbok Ndoro; Yats Colong, dan Koloka Potty, Nonita Respati. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - UMKM dikenal sebagai salah satu pilar penting perekonomian nasional. Data Bank Indonesia menyebutkan, 60 persen dari total 57,83 juta UMKM Indonesia ternyata dijalankan pengusaha perempuan. Studi juga menunjukan UMKM yang dimiliki pengusaha perempuan dapat memberikan kontribusi sebesar 9 persen terhadap total PDB nasional.

Namun tentunya dalam menjalankan usahanya, para pengusaha perempuan juga dihadapkan berbagai tantangan. Untuk membantu mereka, OCBC NISP menghadirkan program TAYTB Women Warriors.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan, program ini memiliki 3 pilar, yakni Manage, Grow, dan Live. Pada pilar Manage, membantu mengelola keuangan dengan mudah, aman, nyaman kapan saja dan di mana saja.

"Seperti solusi digital untuk transaksi pribadi dan bisnis, juga sebagai solusi layanan dan pelaporan elektronik, layanan kartu kredit, debit online, dan layanan SPT," terangnya, Rabu (25/11/2020).

Ia juga menjelaskan terkait pilar Grow, program ini dapat menjadi solusi keuangan dan nonkeuangan. Untuk solusi keuangan seperti pendanaan mulai Rp 500 juta dan suku bunga kredit. Sementara nonkeuangan ini menjadi solusi beyond banking, yakni untuk e-commerce, accounting, pembayaran online, hingga social media.

"Dan pada pilar ketiga, solusi peningkatan kemampuan dan kualitas diri dengan membangun komunitas dan program edukasi," ujarnya.

Ia berharap, program ini menjadi solusi lengkap untuk finansial para pebisnis dan mendukung pertumbuhan ekonomi mereka. Pihaknya juga merasa terhormat menjadi mitra para pengusaha perempuan di Indonesia.

Pemilik Purana Design; Mbok Ndoro; Yats Colong, dan Koloka Potty, Nonita Respati bercerita terkait tantangan yang dihadapi dalam berbisnis. Menurutnya, tantangannya adalah pada saat baru memulai membentuk community atau menarik pelanggan. Namun banyak hal juga yang harus diperhatikan untuk terus mengelola bisnis sehingga terus berjalan.

"Karakter perempuan itu sangat mementingkan manajemen keuangan. Kadang mereka sangat berhati-hati dalam mengeluarkan uang. Memang ada sisi positif dan ada sisi negatifnya. Jadi menurut saya proyeksi dan analisis keuangan itu penting. Jadi kita harus menemukan partner keuangan yang cocok," terangnya. (diy/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO