Talkshow bertema "Langkah Bersama untuk Wujudkan The Cooler Earth (TCE)" yang menjadi rangkaian kegiatan CIMB Niaga Journalist Class & Workshop.
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Puncak kegiatan CIMB Niaga Journalist Class & Workshop ditutup dengan agenda talkshow sekaligus pemberian penghargaan jurnalisme inspiratif yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (13/12/2025).
Pada kesempatan ini, para peserta mengikuti sesi talkshow bertema "Langkah Bersama untuk Wujudkan The Cooler Earth (TCE)" yang dimoderatori oleh Hery Kurniawan. Talkshow ini menjadi ruang dialog terbuka antara manajemen perbankan, insan pers, dan pegiat lingkungan untuk membahas peran bersama dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.
Hadir sebagai narasumber, Fransiska Oei selaku Direktur Compliance, Corporate Affairs, & Legal CIMB Niaga; Tony Tardjo selaku Head of Emerging Business Banking CIMB Niaga; Abdul Manan selaku Anggota Dewan Pers periode 2025–2028; serta Nadine Chandrawinata, aktris sekaligus penggiat sustainability.
Hery Kurniawan menjelaskan bahwa The Cooler Earth (TCE) merupakan platform dan rangkaian inisiatif dari CIMB, khususnya CIMB Niaga, yang bertujuan mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Inisiatif ini mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam layanan perbankan sehari-hari, kemitraan strategis, solusi keuangan hijau, serta kampanye kesadaran publik.
“Melalui The Cooler Earth, CIMB Niaga berupaya menciptakan bumi yang lebih baik di masa depan dengan mendorong praktik berkelanjutan di berbagai lini,” ujarnya.
Fransiska Oei menyampaikan bahwa peran CIMB Niaga dalam mendukung masa depan keberlanjutan dilakukan melalui peningkatan kesadaran kepada para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, serta memfasilitasi nasabah untuk bertransisi menuju ekonomi rendah karbon.
“Kami juga mendukung target Net Zero Indonesia. Salah satu upayanya dengan mendorong penggunaan produk digital yang minim emisi karbon, serta menjalankan program CSR yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial,” katanya.
Menurut Fransiska, isu lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Ia menekankan peran penting media dalam menyuarakan isu keberlanjutan.
“Masalah iklim dan lingkungan adalah tanggung jawab kita semua. Media diharapkan dapat terbuka dan aktif mengangkat isu lingkungan agar kesadaran publik semakin kuat,” ujarnya.
Sementara itu, Tony Tardjo memaparkan platform kolaboratif GreenBizReady yang ditujukan bagi nasabah segmen usaha kecil dan denengah (UKM) serta perbankan komersial. Platform ini menjadi ekosistem keberlanjutan satu pintu untuk memfasilitasi dan mempercepat transformasi bisnis nasabah menuju praktik ramah lingkungan.
Ia mencontohkan pelaku UMKM gula aren yang ingin menembus pasar ekspor Eropa. “Pertanyaan pertama dari pembeli biasanya bukan soal harga, tapi apakah produk tersebut sudah memenuhi standar keberlanjutan. Melalui GreenBizReady, nasabah akan dibantu terhubung dengan penyedia solusi agar siap memenuhi standar tersebut,” jelasnya.
“Melalui GreenBizReady, CIMB Niaga menghubungkan nasabah dan calon nasabah dengan berbagai penyedia solusi keberlanjutan,” tambah Tony.
Selanjutnya, Abdul Manan menyoroti tantangan jurnalis dalam meliput isu keberlanjutan. Ia menilai, pemberitaan sering kali terjebak pada aspek seremonial sehingga kurang menggugah pembaca.
“Kalau bisa, jurnalis menulis lebih dalam. Bukan hanya soal menanam pohon, tetapi apa manfaatnya, dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mendorong jurnalis untuk bersusah payah mencari narasumber berkualitas agar liputan memiliki bobot dan nilai. “Liputan yang serius akan menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas,” tegasnya.
Nadine Chandrawinata mengajak media untuk menjadi bagian dari gerakan kesadaran lingkungan. Menurutnya, peran media sangat strategis dalam membangun kepedulian masyarakat.
“Mari kita mengingatkan diri sendiri untuk sadar lingkungan, sebelum kita diingatkan oleh orang lain,” ujarnya.
Rangkaian hari ketiga kemudian dilanjutkan dengan agenda yang paling ditunggu, yakni Awarding Jurnalisme Inspiratif dan evaluasi karya jurnalistik. Evaluasi disampaikan oleh Tri Agung Kristanto, Wakil Pemimpin Umum Kompas, dan Arbain Rambey, fotografer senior.
Tri Agung menekankan bahwa jurnalisme pada dasarnya adalah pekerjaan manusia. “Tulisan yang menarik adalah tulisan yang menyentuh manusia. Laporan jurnalistik yang baik akan menimbulkan getaran saat dibaca,” ujarnya.
Ia mendorong jurnalis untuk menggali sisi kemanusiaan dari setiap tema yang diangkat.
“Tulisan yang punya rasa manusia akan lebih kuat dan berkesan,” katanya.
Sementara itu, Arbain Rambey menjelaskan bahwa dalam lomba fotografi jurnalistik terdapat tiga elemen utama penilaian, yakni bagus, indah, dan menarik.
"Usahakan saat membuat foto, foto itu sudah bisa berbicara. Artinya, foto tersebut sudah jadi sebelum dilihat orang lain,” ujarnya.
Kegiatan kemudian ditutup dengan prosesi pemberian penghargaan Jurnalisme Inspiratif sebagai bentuk apresiasi atas karya-karya terbaik para peserta. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Fransiska Oei selaku Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga, bersama Hery Kurniawan selaku Corporate Communications Head CIMB Niaga.
Turut mendampingi dalam prosesi tersebut Arbain Rambey, fotografer senior, serta sejumlah tamu penting lainnya yang secara bergantian menyerahkan piagam penghargaan kepada para pemenang. (fer/rev)





